Indonesiainside.id, Medan – Ekonomi dan keuangan syariah sudah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru global. Jumlah industri kreatif syariah dan pesantren binaan Bank Indonesia diyakini terus bertambah karena berbagai program masih berlanjut.
Hingga 2020, Bank Indonesia membina sebanyak 119 Industri Kreatif Syariah (Ikra) dan 97 pesantren di regional Sumatera. Ini mengindikasikan bahwa ekonomi syariah semakin berkembang dan memberi kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi.
“Kepercayaan terhadap sistem syariah semakin tinggi dan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah semakin besar,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara, Soekowardojo di Medan, Rabu (11/8/2021).
Dia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah yang pesat itu didorong oleh empat faktor utama yaitu pertumbuhan penduduk berusia muda muslim yang tinggi, dan pertumbuhan ekonomi syariah yang meningkat. Selain itu, upaya negara-negara Organization of the Islamic Conference yang memfokuskan pada pengembangan pasar produk halal, serta nilai-nilai etika Islam yang mendasari praktik bisnis dan gaya hidup.
“Di tengah pandemi Covid-19 yang memberikan tantangan luar biasa bagi perekonomian dunia dan Indonesia, ekonomi dan keuangan syariah berkontribusi mendorong roda perekonomian nasional,” ujarnya.
Ada pun peran kebijakan ekonomi dan keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi nasional berjalan melalui tiga hal. Pertama, melalui perannya sebagai bagian dari bauran kebijakan utama BI, termasuk dalam sinergi koordinasi antar-otoritas.
Kemudian melalui perannya dalam mendukung ketahanan usaha syariah melalui pemberdayaan ekonomi syariah yang berdasarkan prinsip kemitraan, baik pada UMKM syariah, maupun pada unit ekonomi pesantren, serta melalui perannya dalam optimalisasi keuangan sosial syariah (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) sesuai dengan prinsip penggunaannya. (Aza/Ant)