Indonesiainside.id, Washington – Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan bahwa China memiliki alat untuk menghindari krisis sistemik terkait perkembangan potensi gagal bayar (default) China Evergrande Group. Kepala ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan kepada Reuters bahwa sektor real estat adalah bagian besar dari ekonomi China, dan default China Evergrande dapat berimplikasi pada aktivitas ekonomi dan stabilitas keuangan China.
“Kami mengikuti perkembangan di China dengan sangat cermat. Kami masih percaya bahwa China memiliki alat dan ruang kebijakan untuk mencegah ini berubah menjadi krisis sistemik,” kata Gopinath, menggarisbawahi perlunya reformasi peraturan untuk mengatasi sektor properti yang sangat berpengaruh.
Evergrande berutang uang ke lebih dari 128 bank dan sekitar 121 lembaga non-bank, menurut isi surat yang bocor, yang ditulis oleh Evergrande kepada pemerintah akhir tahun lalu.
Puncaknya pada pekan lalu, investor ritel yang tidak puas berkumpul di markas Evergrande di Shenzhen menuntut uang mereka, setelah perusahaan hanya menawarkan pembayaran bertahap. (Ant/Ima)