Indonesiainside.id, Jakarta – China mengecam negara-negara Barat, yang disponsori Amerika Serikat, karena menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas operasi militer Moskow di Ukraina. China menegaskan sanksi itu tidak pernah menyelesaikan masalah apa pun.
“Sanksi terhadap Rusia semakin keterlaluan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Le Yucheng pada hari Sabtu.
“Sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa sanksi tidak dapat menyelesaikan masalah. Sanksi hanya akan merugikan rakyat biasa, berdampak pada sistem ekonomi dan keuangan … dan memperburuk ekonomi global,” tambahnya.
Beijing sebelumnya menyebut sanksi Barat terhadap Rusia sepihak dan tidak disahkan oleh Dewan Keamanan PBB.
Amerika Serikat dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sejak 24 Februari, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” yang bertujuan untuk “demiliterisasi” wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur. Pada tahun 2014, kedua wilayah mendeklarasikan diri sebagai republik baru, yang secara kolektif dikenal sebagai Donbass, menolak untuk mengakui pemerintah Ukraina yang didukung Barat.
Mengumumkan operasi tersebut, Putin mengatakan misi itu ditujukan untuk “membela orang-orang yang selama delapan tahun menderita penganiayaan dan genosida oleh rezim Kiev.”
Rusia mengatakan akan segera menghentikan operasi militer jika Kiev memenuhi daftar persyaratan Moskow. Moskow telah menetapkan beberapa tuntutan sebagai perlindungan kepentingan dan warga negaranya di Ukraina dan pencegahan aksesi negara itu ke aliansi militer Barat NATO.
Pejabat China itu juga mengakui sudut pandang Moskow tentang NATO, dengan mengatakan aliansi itu seharusnya tidak berkembang lebih jauh ke timur, memaksa kekuatan nuklir seperti Rusia semakin tersudut.
Dalam perkembangan lain pada hari Sabtu, Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko mengatakan dalam sebuah wawancara televisi bahwa operasi Rusia di negaranya telah memaksa 30% ekonomi Ukraina terhenti.
“Penerimaan pajak kami tidak memungkinkan kami untuk menutupi kebutuhan kami, [oleh karena itu] aliran pendapatan utama adalah pinjaman,” kata Marchenko.(Nto)