Indonesiainside.id, Nusa Dua – Hari kedua acara Platform Global Pengurangan Risiko Bencana Ketujuh 2022 (7th Global Platform Disaster Risk Reducton 2022) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (26/5/2022), sebanyak 22 agenda acara digelar.
Acara-acara tersebut diadakan di dua lokasi, Bali Nusa Dua Convention Center dan Bali International Convention Center, komplek BTDC Area.
Satu di antara ke-22 acara tersebut berbentuk high level dialogue atau dialog tingkat tinggi bertema “Pelajaran dari Covid-19: Pemulihan Sosial Ekonomi Untuk Semua (Learning from Covid-19: Social anda Economic Recovery for All). Dialog ini akan membahas pelajaran yang dapat diambil dari pandemi dan akan mengidentifikasi peluang untuk memperkuat tata kelola risiko lintas sektor.
Demikian dikatakan Public Information Officer Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Urusan Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR), Omar Amach, pada daily press briefing di Media Center Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk GPDRR 2022 di lantai tiga BNDCC, Kamis.
Pertemuan High Level Dialogue tersebut menghadirkan sejumlah narasumber Menteri Kesiapsiagaan Bencana Kanada Bill Blair, Wakil Menteri Kerja Sama Pemerintahan dan Hubungan Tradisional Afrika Selatan Thembisile Simelane-Nkadimeng.
Narasumber lainnya adalah Sekretaris Jenderal Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional, Jagan Chapagain, dan Ketua Asosiasi Perempuan Masyarakat Adat Nepal, Pratima Gurung.
Di samping itu ada Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Meteorologi Dunia, Mike Ryan, serta Deputi Direktur Bill and Melinda Gates Foundation Emergency Response, Valerie Nkamgang Bemo yang bertindak sebagai moderator.
Terdapat pula diskusi terkait isu lingkungan hidup bertema Implementing Nature-based Solutions to Reduce Systemic Risk. Acara ini menghadirkan pembicara Direktur Perencanaan dan Pengawasan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI; Direktur Regional Kawasan Timur-Selatan Afrika Uni Internasional Untuk Konservasi Alam (IUCN); dan Tabi Joda (Direktur GreenAid International); Karina Whalley (Kepala Sektor Publik (AXA Climate).
Selain itu terdapat diskusi Data Challenges and Solutions for Disaster Risk Management terkait Kerangka Kerja Sendai yang akan berakhir pada 2030 untuk mengurangi risiko bencana. (Aza)
Sumber: Infopublik.id