Indonesiainside.id, Jakarta — Perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia terus membaik sehingga Pemerintah pun mulai melonggarkan berbagai kebijakan yang sebelumnya dikeluarkan untuk menekan laju penularan Covid-19. Semakin membaiknya situasi pandemi juga memicu akselerasi pemulihan ekonomi di tanah air dan menunjukkan tren yang sangat positif sejak akhir Februari 2022.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan bahwa mulai membaiknya situasi perekonomian nasional saat ini belum diikuti oleh sektor properti dimana tren harga properti sepanjang Q1 lalu masih stagnan secara kuartalan. Tren harga yang stagnan diikuti turunnya suplai properti, yang dipengaruhi oleh turunnya permintaan.
“Data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q2 2022 menunjukkan tren indeks harga properti masih stagnan dengan kenaikan di bawah 1 persen secara kuartalan. Tren negatif juga berlanjut pada indeks suplai, yang turun sebesar 0,3 persen secara kuartalan,” jelas Marine.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 700.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Marine mengungkapkan bahwa menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q2 2022, indeks harga properti nasional terlihat stagnan pada kuartal pertama 2022, dengan kenaikan hanya sebesar 0,4 persen secara kuartalan. Namun secara tahunan, tren ini masih menunjukkan kenaikan sebesar 5 persen.
“Tren indeks harga properti tertahan terutama karena stagnasi harga apartemen dimana indeks harga apartemen belum bergerak sejak Q1 2021. Sementara itu, harga rumah tapak menunjukkan kenaikan 1,2 persen secara kuartalan dan 6 persen secara tahunan,” pungkas Marine.