Indonesiainside.id, Jakarta – Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia dinilai akan makin sulit memiliki rumah karena harganya setiap tahun terus mengalami kenaikan. Selain itu kenaikan harga tanah yang menjadi pokok sektor perumahan bisa membuat generasi muda semakin sulit membeli rumah sendiri.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menjelaskan bahwa harga rumah memang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Penyebab harga rumah selalu naik diantaranya adalah terjadinya inflasi, ketersediaan tanah yang tak pernah bertambah sementara jumlah penduduk terus bertambah, dan kenaikan harga bahan bangunan.
“Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index, indeks harga rumah dalam 3 tahun terakhir meningkat 10 persen. Walaupun sempat mengalami perlambatan akibat pandemi di tahun 2020-2021, tapi tren peningkatan harga kembali berlanjut di tahun 2022 dengan kenaikan 5 persen secara tahunan,” jelas Marine.
Rumah.com Indonesia Property Market Index juga mengungkap bahwa tingkat kenaikan harga terjadi lebih besar lagi di area Jabodetabek dimana kenaikan harga mencapai 11,5 persen di Tangerang Selatan, 24,5 persen di Kabupaten Tangerang, 8,5 persen di Kabupaten Bogor, dan 7,5 persen di Kota Depok terutama didorong oleh area-area idaman yang menjadi incaran pencari rumah.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 700.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
“Salah satu contoh tingkat kenaikan harga yang lebih besar di wilayah Jabodetabek adalah area Cinere di Kota Depok dimana saat ini harga rumah tapak mencapai Rp 13,276,000,- per meter persegi. Dalam dua tahun ke depan diperkirakan harganya bisa mengalami kenaikan dalam kisaran 15 jutaan per meter persegi atau harga rumah yang tadinya sebesar Rp 700,000,000 bisa naik 100 jutaan dalam waktu dua tahun,” pungkas Marine.