JAKARTA – Industri properti di tanah air yang mengalami kebangkitan pasca pandemi sepanjang tahun lalu namun ditutup dengan siklus stagnansi di akhir tahun.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com mengungkapkan bahwa berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Report Q1 2023 yang baru saja dirilis terlihat bahwa pada akhir tahun 2022 industri properti mengalami stagnasi baik dari sisi indeks harga maupun indeks suplai, serta penurunan permintaan.
“Data Rumah.com Indonesia Property Market Report Q1 2023 menunjukkan kenaikan tipis sebesar 1 persen pada indeks harga secara kuartalan di pada kuartal keempat 2022 dan kenaikan sangat tipis sebesar 0,3 persen secara kuartalan pada indeks suplai. Sementara indeks permintaan pasar secara nasional turun sebesar 40,4 persen secara kuartalan,” jelasnya.
Data Rumah.com Indonesia Property Market Report tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis DataSense by PropertyGuru for Business dari 700.000 listing properti dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Marine menjelaskan bahwa stagnasi yang terlihat pada indeks harga, suplai, serta tren negatif pada indeks permintaan secara nasional diperkirakan sebagai tren tahunan, di samping adanya tren kenaikan suku bunga dan tidak lepas dari kondisi makroekonomi secara global.
Tren tahunan industri properti di mana biasanya di akhir tahun pengeluaran masyarakat lebih banyak pada hal konsumtif seperti merayakan natal dan tahun baru serta liburan bersama keluarga sehingga menjadi penyebab turunnya minat terhadap pasar properti pada kuartal keempat 2022.
Meskipun terjadi stagnasi dan penurunan permintaan, namun sejumlah wilayah di Jabodetabek tetap menunjukkan tren positif pada kuartal keempat ini, seperti kawasan Kabupaten Tangerang dan Bogor. Selain itu tren pencarian properti terhadap hunian di atas Rp1 miliar juga terus meningkat.
Marine menuturkan bahwa indeks harga properti nasional pada kuartal keempat 2022 hanya naik sebesar 1 persen secara kuartalan pada kuartal keempat 2022. Secara tahunan trennya masih menunjukkan kenaikan yang moderat sebesar 5,8 persen. Sementara dari sisi suplai, indeks suplai secara nasional hampir stagnan, dengan kenaikan hanya sebesar 0,3 persen secara kuartalan. Secara tahunan, kenaikan indeks suplai juga terlihat cukup moderat, yakni sebesar 6,8 persen.
“Tipisnya kenaikan indeks harga properti dan suplai properti, yang dibarengi dengan turunnya indeks permintaan pasar diperkirakan sebagai dampak musiman. Konsumen tampaknya lebih fokus pada pengeluaran konsumtif untuk Natal dan Tahun Baru serta libur akhir tahun,” pungkas Marine. (*)