Indonesiainside.id, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengamankan 17 orang dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait ekspor benih lobster pada Rabu (25/11).
Beberapa orang yang ditangkap adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan istrinya, Iis Rosita Dewi yang merupakan anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra. Sejumlah barang seperti kartu debit yang diduga terkait dengan tindak pidana korupsi juga ikut diamankan.
Pelaksana tugas Juru bicara KPK Ali Fikri menuturkan petugas juga mengamankan beberapa pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta sejumlah orang dari pihak swasta. “Kasus ini di duga terkait dengan proses penetapan calon eksportir benih lobster,” kata Ali Fikri melalui keterangan tertulis pada Rabu.
KPK belum menjelaskan status hukum mereka karena masih memeriksa 17 orang tersebut dalam kurun 24 jam setelah penangkapan. “Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut,” ujar Ali.
Sebelumnya, KPK menangkap Edhy Prabowo pada Rabu dini hari pukul 01.23 WIB di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Saat itu Edhy baru tiba di Indonesia setelah kembali dari kunjungan kerja ke Amerika Serikat.
Edhy dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada 2019, ketika Presiden Joko Widodo memasuki periode kedua kepemimpinannya. Edhy kemudian mengizinkan ekspor benih lobster sejak 4 Mei 2020 berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2020.
Menurut dia, kebijakan ini akan menghindari kasus penyelundupan benih lobster ke luar negeri. Namun kebijakan ini berbeda dengan yang diterapkan oleh menteri pendahulunya, Susi Pudjiastuti, yang melarang ekspor benih lobster.
Legalisasi benih lobster juga dinilai merugikan Indonesia secara ekonomi. Nilai penjualan benih lobster hanya berkisar Rp139 ribu, sedangkan penjualan lobster berbobot 1,2 kilogram hingga 1,4 kilogram mencapai Rp5 juta per ekor. (Aza/AA)
