Indonesiainside, Jakarta – Perhelatan Urban Sneaker Society (USC) 2019 menyisakan cerita ‘heroik’. Sejak dibuka pada hari pertama, 8 November 2019 lalu, antrian pembeli tak pernah surut. Di hari terakhir, Minggu (10/11) Diky dan Tito, remaja yang datang dari Ciledug, Tangerang, Banten sudah berada di District 8, SCBD, Jakarta Selatan, sejak pukul 24.00 pada Sabtu malam (9/11).
Seperti ratusan remaja lain, Diky berencana berburu sepatu sneaker ‘Compass’. Sebuah brand sepatu lokal yang tengah digandrungi anak-anak muda. Compass 98 adalah seri sneaker yang dirilis di ajang USC dan hanya diproduksi sebanyak 1.600 pasang.
Tito,17, mengaku juga mendapat untung dari antrian di USC. “Jika ada teman yang nitip ya kita beliin dulu, nanti jasa untuk capeknya kira kira Rp. 100 ribuan,” jelasTito.
Sementara itu, Edo dari Jakarta sudah mulai mengantri sejak Minggu, pukul 1.30 WIB dini hari dan mendapatkan urutan 462. Saat ditemui Indonesiainside.id pada pukul Minggu (10/11) antrian masih pada nomor urut 450.
Alvin Kurniawan, Marketing Komunikasi USS 2019 menjelaskan bahwa 50 persen sneaker yang ditawarkan adalah merk lokal yang telah melalui proses kurasi.
USC sendiri dibuka sejak pukul 10.00 pagi tiap harinya dan ditutup pada pukul 22.00 WIB. Urban Sneaker Society 2019 menghadirkan lebih dari 150 sneaker dan streetwear brand dalam dan luar negeri. Pergelaran ini merupakan salah satu acara sneakers terbesar di Asia Tenggara. (Mi/Zub)

Urban Sneaker Society 2019 mulai dibuka pukul 10.00 – 22.00 WIB di District 8 SCBD, Jakarta Selatan.

Edo (kanan) mengantri sejak hari Sabtu (9/11) pukul 01.30 pagi dan mendapatkan nomor urut 462. Di hari terakhir USS, merk sepatu lokal ‘Compass” hanya menyediakan antrian hingga nomor 500.

Terdapat lebih dari 150 merk sneakers lokal dan internasional yang mengikuti ajang Urban Sneaker Society 2019.

Seseorang pengunjung tengah memilih sepatu yang dipajang oleh salah satu peserta Urban Sneaker Society 2019.

Gerai sepatu Compass, bergaya layaknya ruangan tempat tukang cukur. Compass menawarkan sepatu serie “vintage” yang dijual terbatas.

Jenis sneaker yang dipajang di salah satu stand Urban Sneaker Society (USS) 2019.

Seorang perempuan tengah mencoba sepatu di ajang Urban Sneaker Society (USS) 2019.