Jalan layang Pesing, Jakarta Barat kini berhias diri. Pemerintah Kota Jakarta Barat mendatangkan seniman dari Jogjakarta, Sukoharjo, Bandung dan Padang untuk mempercantik jalan layang ini.
Pekik, koordinator seniman mengatakan, mural yang tengah dikerjakan tersebut berbeda dengan mural yang telah ada sebelumnya. “Bentuk mural ini disebut mural kinetik, yaitu beberapa bagian mural akan bergerak jika terkena angin,” jelas Pekik. Mural kinetik ini juga merupakan karya asli Pekik yang pertama dibuat tahun 2005. “Karena kuliah di jurusan seni, jadi saya membuat inovasi (mural) baru,” ungkap Pekik.
Proyek mural yang dikerjakan sejak 20 November 2019 ini direncanakanakan akan selesai pada tanggal 20 Desember 2019. Pekik mengklaim mural kinetik tersebut adalah bentuk mural yang pertama ada di Jakarta.
Jalan layang Pesing sepanjang 1,5 kilometer ini dilukis dengan konsep yang mencerminkan kota Jakarta. Dua dinding dengan konsep identitas Jakarta Barat, yaitu Anggrek Dendrobium Ungu dan Ikan Serit. Sementara dua dinding lainnya berkonsep kebudayaan Betawi. (Mi)

Salah satu dari 4 mural kinetik yang dilukis oleh 5 seniman yang didatangkan dari Jogjakarta, Sukoharjo, Bandung dan Padang.

Dadang, salah satu seniman mural tengah melukis di kolong jembatan layang Pesing,Jakarta Barat, Selasa (18/12/2019).

Radreh (kiri) dan Pekik (kanan) sedang mendiskusikan penempatan gambar ikan Serit yang belum terpasang.

Salah satu mural yang melukiskan pemain Gambang Kromong. Gambang Kromong merupakan musik tradisional Betawi.

Detail dari pewarna yang digunakan untuk melukis dinding jembatan layang Pesing, Jakarta Barat.

Dinding mural bertema Ondel-ondel jalan layang Pesing, Jakarta Barat. Proyek mural bertema ini adalah bagian dari program revitalisasi taman di bawah kolong jembatan di wilayah Jakarta Barat.