Indonesiainside.id, Jakarta – Umumnya masjid di Indonesia didesain lengkap dengan gerbang dan pintu-pintu dan jendela. Namun masjid ini justeru sejak awal berkonsep sebagai masjid terbuka layaknya sebuah bangunan pendopo yang bisa diakses kapanpun.
Adalah Masjid Haji Mohammad Zein Syukur di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, yang memiliki desain masjid tanpa pintu. Achmad Suja’i, pengurus sekaligus pembina masjid mengatakan bahwa meski tanpa pintu, Masjid Haji Mohammad Zein Syukur selama ini tetap aman. “Kekhawatiran itu (pencurian) sudah berlalu, walau mau ditutup sekalipun, kalau niatnya orang mencuri ya akan tetap hilang. Namun, selama ini di sini aman-aman saja,” jelas Suja’i.
Berbagai macam pertimbangan dan alasan yang menjadikan masjid ini terbuka diantaranya adalah agar orang yang ingin beribadah lebih mudah. “Shalat malam juga lebih mudah, jadi beribadah itu tidak dibatasi oleh waktu, kapanpun bisa,” tambah Suja’i.
Pria asal Banyuwangi yang telah tinggal di Jakarta selama 25 tahun ini juga menceritakan tentang 5 gentong yang berjejer untuk para jama’ah berwudhu di bagian depan masjid. “Gentong ini dibuat supaya terasa nuansa seperti orang orang dulu nuansa nuansa klasik, biasanya kan adatnya orang Jawa kan begitu. Jadi berasa nuansa yang Indonesia banget,” kata Suja’i.
Dengan konsep nuansa Indonesia, masjid ini juga dilengkapi dengan ukiran-ukiran yang terdapat di tiang-tiang penyangga, dinding dan langit-langit. Ukiran yang terbuat dari beton mengambil cetakan dari Jepara yang kemudian dibuat sendiri oleh para pendiri Masjid H.M Zein Syukur.
“Kalau ukir ini sesuatu yang tidak usang oleh waktu. Kalau keramik kadang usang dan orang mudah bosan. Ukiran dianggap sesuatu yang antik, ” jelas Suja’i.
Meski sudah 10 tahun dibangun, namun majid ini belum rampung seratus persen. Bagian lantai 2 masih dalam proses pembangunan. Pengurus masjid sengaja tidak menggalang dana secara terbuka. Siapa saja bisa bisa berdonasi, karena masjis ini tak memiliki donatur tetap.
Meski masjid ini belum rampung, berbagai kegiatan masjid ini terus berjalan. Ada tabligh akbar pada 17 Maret di tiap tahunnya yang diisi oleh majelis dzikir manakib Syeikh Abdul Qodir Jaelani. Juga, di setiap bulan puasa kegiatan di masjid ini juga padat, mulai dari menghapal Qur’an sampai dzikir. Suja’i menambahkan, siapa saja yang ingin belajar Al Qur’an dan mendalami agama, dipersilahkan kapan pun untuk datang berkonsultasi di masjid ini. (Mi)

Masjid Haji Mohammad Zein Syukur di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, didesain tanpa pintu dan jendela sehingga bisa diakses kapanpun.

Masjid Haji Mohammad Zein Syukur di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, terus berbenah meski tanpa target waktu penyelesaian.

Serorang anak berwudhu di satu dari lima gentong air Masjid Haji Mohammad Zein Syukur di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Jamaah sholat Masjid Haji Mohammad Zein Syukur di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, yang memiliki desain masjid tanpa pintu.

Ukiran yang menjadi ciri khas Masjid Haji Mohammad Zein Syukur di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Langit-langit masjid dengan ukiran yang menjadi ciri khas Masjid Haji Mohammad Zein Syukur di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Situasi Masjid Haji Mohammad Zein Syukur di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.