Katakan dengan bunga. Dan, bila bunga itu Anggrek, maka ada puluhan jenis dan warnanya untuk sampaikan maksud kita, atau sekadar menjadi penyejuk mata.
Pagi ini bersama Fery Farhati sempatkan mampir ke Taman Anggrek Ragunan. Fasilitas yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan ini menyediakan 47 kavling bagi petani Anggrek dan tanaman hias lainnya untuk menjajakan hasil budidayanya.
Cuaca hujan kecil pagi ini menambah nuansa kesegaran pada deretan tanaman hias di sini. Supaya tidak basah di kepala, maka pinjam caping milik salah satu pedagang di kavling 12, akrab dipanggil pak Haji, agar bisa tetap leluasa memilih-milih tanaman.

Ketika ditanya sejak kapan menjadi petani Anggrek, ia menjawab, sejak masa krisis (1998). Krisis memang seringkali datangkan kesempatan dan jalan baru. Kebetulan pula di kavlingnya kami membeli satu Anggrek.
Ia sampaikan, “Tanaman ini tahan banting, Pak. Cuaca berubah-ubah seperti apapun, Anggrek ini lebih mampu bertahan.”

Di kavling 17, dengan ciri khas payung Bali di pintunya, kami bertemu dengan bu Helena asal Solo. Kavlingnya dihias cantik dengan payung warna-warni, dan kami dijamu di café kecil di dalamnya, dengan sajian kopi yang menjadi penghangat obrolan.

Bu Helena sudah enam tahun menempati Taman Anggrek Ragunan. Namun baru di masa pandemi ini menghias kavlingnya, Helena Garden, agar lebih nyaman bagi pengunjung.
Setiap kavling di Taman Anggrek Ragunan punya ciri khasnya sendiri. Tak cukup mampir hanya ke satu kavling bila ingin lihat luas ragam tanaman yang ada. Di bagian tengah komplek, terdapat pula beberapa pedagang ikan hias dan peralatan perawatannya.

Alhamdulillah, selama pandemi, penjualan para petani Anggrek di sini tetap baik. Sebagian bahkan telah berekspansi, berjualan lewat daring. Tak kalah oleh Anggrek liar dari hutan, para petani Anggrek dan tanaman hias di sini mampu menunjukkan keuletannya.

Hari Minggu besok belum ada rencana? Datang kemari, ajak keluarga melihat ragam Anggrek dan tanaman hias lain di sini, dan bila menemukan yang memikat, bawa pulang untuk beri kesegaran dan warna baru di rumah kita. (Aza)
* Tulisan ini disalin dari akun Facebook Anies Baswedan