Oleh: Nurcholis |
Gerbang Al-Rahma pertama kali ditutup oleh penjajah Israel pada tahun 2003
Indonesiainside.id, Jakarta — Dua pemimpin agama Palestina telah dibebaskan dari penangkapan teroris Israel, setelah ditangkap selama beberapa jam setelah protes di Masjid al-Aqsha baru-baru ini.
Hari Minggu, Kepala Dewan Wakaf di Baitul Maqdis, Syeikh Abdul Azim Salhab dan Wakaf Islam Al-Aqsha dan Wakil Direktur Al-Aqsha Syeikh Najeh Bkerat ditangkap dalam serangan oleh rezim Israel di rumah mereka.
Pengacara dua tokoh agama, Mohammad Mahmoud, mengatakan polisi Israel telah membebaskan keduanya tetapi melarang mereka memasuki Masjid Al-Aqsha selama tujuh hari tanpa pengadilan dan penuntutan.
Penangkapan terjadi setelah protes Palestina terhadap langkah Israel menutup Gerbang al Rahma di Masjid Al-Aqsha di sebelah timur Baitul Maqdis.
Penangkapan kedua tokoh itu dikritik oleh pemerintah Palestina dan Yordania.
Menteri Urusan Islam Yordania, Abdul Nasser Abul al-Basal, mengatakan tindakan penjajah Israel itu “berbahaya dan eskalasi yang tidak dapat diterima” yang mempengaruhi peran Jordan sebagai penjaga situs-situs suci Muslim di Yerusalem (Baitul Maqdis), menurut kantor berita Petra.
Pada hari Jumat, pengunjuk rasa Palestina mengalir ke bagian kompleks Masjid Al-Aqsa yang telah ditutup Israel pada tahun 2003.
Polisi Israel menuduh Dewan Wakaf, otoritas Islam yang mengawasi kompleks Masjid al Aqsha, berusaha mengubah status quo di situs itu pekan lalu, kutip Al Jazeera.
Polisi Israel mengatakan, massa yang berkumpul telah membubarkan diri secara damai setelah sholat.
Ketegangan di tempat suci ketika umat Islam itu meningkat dalam beberapa hari terakhir dengan protes serupa berubah menjadi pertikaian dengan polisi. Polisi sejak itu menangkap 60 warga Palestina yang dicurigai “menyebabkan gangguan” dan “menghasut kekerasan”, sebagai langkah penjajah meredakan protes terhadap penutupan gerbang.
Gerbang Al-Rahma pertama kali ditutup oleh penjajah Israel pada tahun 2003, sebelum pengadilan rezim memperbarui perintah penutupan pada tahun 2017. (cak)