Oleh: Azhar AP
Indonesiainside.id, Surabaya – Kejadian luar biasa (KLB) Hepatitis A di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, berimbas pada pemberangkatan calon jamaah haji dari daerah tersebut. Semua jamaah haji asal Pacitan harus menjalani tes darah untuk mengantisipasi risiko penularan penyakit tersebut.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya Muhammad Budi Hidayat mengatakan, jumlah calon jamaah calon haji asal Pacitan berjumlah 197 orang. Mereka tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 4 Embarkasi Surabaya, bersama rombongan dari Madiun sebanyak 189 orang dan Kota Surabaya 59 orang.
Rombongan kloter 4 Embarkasi Surabaya sudah masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pukul 12.00 WIB, Sabtu (6/7). “Kami segera melakukan tes kesehatan, khususnya terhadap rombongan jamaah calon haji asal Pacitan, yaitu dengan mengambil sampel darah mereka satu per satu, yang selanjutnya diperiksa di laboratorium,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (6/7).
Budi menjelaskan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya adalah hal wajib yang dilakukan terhadap jamaah calon haji. “Bedanya, pemeriksaan jamaah calon haji asal daerah lain tidak melalui tes darah di laboratorium seperti yang kami lakukan terhadap jamaah calon haji asal Pacitan,” katanya.
Pemeriksaan Hepatitis A terhadap jamaah calon haji asal Pacitan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dilakukan oleh tim dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya. Jika terdapat calon haji asal Pacitan yang terdeteksi mengidap Hepatitis A maka selanjutnya akan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan.
“Seandainya setelah melalui pemeriksaan laboratorium ada yang positif Hepatitis A tetap bisa berangkat ke Tanah Suci setelah mendapat pengobatan. Tentu nanti berangkatnya bersama kloter lain,” katanya.
Pemeriksaan laboratorium, lanjut dia, tidak berlangsung lama.”Pemeriksaan ini hanya untuk memastikan agar jamaah bisa berangkat ke Tanah Suci dalam kondisi baik,” katanya. (Aza/Ant)