• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact us
13 December 2019 | 20:35
Indonesia Inside
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi
No Result
View All Result
Indonesia Inside
No Result
View All Result
Home News Nasional

Menag: Agama Tidak Perlu Dimoderasi

8/10/2019 | 14:01
Nasional, HEADLINE
0
lukman hakim saifudiin

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Foto: Ahmad ZR/Indonesiainside.id

Oleh: Ahmad ZR

Indonesiainside.id, Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa moderasi beragama bukanlah memoderasi agama. Menurut dia, cara pandang ini harus dipisahkan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

“Moderat dalam hal ini adalah lawan dari ekstrim. Moderat mengandung prinsip keadilan dan keseimbangan, di mana hal ini mengandung maksud agar setiap manusia tidak terjerumus pada ekstremitas,” kata Menag dalam diskusi dan peluncuran buku Moderasi Beragama di gedung Kemenag, Jakarta, Selasa (8/10).

Dengan begitu, agama tidak perlu dimoderasi. Namun yang harus dimoderasi adalah cara umat manusia dalam beragama dan cara mengamalkan serta mengajarkan beragama itu sendiri.

BacaJuga

Mantan Menag Dipanggil Jadi Saksi Kasus Rommy

Lagi, Sukmawati Dilaporkan Kasus Penistaan Agama di Polda Metro Jaya

“Nah, yang ingin kita moderasi bukanlah agama itu sendiri. Sebab, agama merupakan ajaran yang langsung dari Tuhan, maka ajarannya untuk manusia ini sempurna,” ujarnya.

Ia menyatakan, semua agama tentu memiliki sumber ajaran dalam bentuk teks, yaitu kitab suci. Tidak hanya kitab suci, agama juga merujuk pada orang-orang yang terjaga dan orang-orang pilihan melalui teks.

“Maka, cara memahami hal tersebut adalah dengan memoderasi cara kita dalam memahami teks. Nah, moderasi beragama adalah cara kita memahami teks itu agar tetap berada pada jalur moderat,” kata dia.

Menag menjelaskan ada tiga tolok ukur untuk mengembalikan seseorang kepada pemahaman moderat jika sudah terlanjur terbawa pada tataran pemahaman ekstrim. Pertama, kembali kepada inti-inti pokok kemanusian, yaitu mengajak setiap umat manusia untuk terus menghormati, menghargai, dan melindungi harkat maratabat kemanusiaan.

“Maka, ketika ada pemahaman yang bertolak belakang dari agama, itu tidak boleh untuk meminggirkan atau menegasikan unsur-unsur kemanusiaan,” tuturnya.

Kedua, kesepakatan bersama. Menurut dia, keragaman diciptakan oleh Sang Pencipta agar satu dan yang lain dapat saling mengisi dan menyempurnakan.

“Tugas kita bukan menyeragamkan perbedaan tersebut, tapi berada pada suatu kesepakatan yang sama. Maka, ketika ada bentuk pemahaman keagamaan yang justru mencederai kesepakatan beragama, ini sudah ekstrim,” ujarnya.

Ketiga, ketertiban umum. Kata Menag, inti pokok ajaran agama adalah bagaimana agar manusia yang beragam ini dengan segala latar belakang dapat hidup secara tertib.

“Maka ketika ada pemahaman atau bentuk pengamalan atas nama agama yang justru mengancam atau merusak ketertiban umum, itu sudah melanggar dan harus kita ingatkan,” ucapnya. (Aza)

Tags: Agama Islamlukman hakim saifuddin

Berita Terkait

Bahlil Lahadalia
Ekonomi

Bahlil Mengaku Punya ‘Utang’ Investasi Rp500 Triliun

13/12/2019 | 19:58
Rusuh Tamansari, Komisi Hukum DPR Minta Kapolda Jabar Dicopot
Nusantara

Rusuh Tamansari, Komisi Hukum DPR Minta Kapolda Jabar Dicopot

13/12/2019 | 19:55
Hukum

Empat Korban Terorisme Terima Kompensasi Rp450 Juta

13/12/2019 | 19:24

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BERITA TERKINI

597 Personel Kepolisian Dikerahkan untuk Pengamanan Djakarta Warehouse Project

597 Personel Kepolisian Dikerahkan untuk Pengamanan Djakarta Warehouse Project

Metropolitan | 13/12/2019 | 20:33
Perry Warjiyo

Gubernur BI Dorong Pengembangan Wisata Bahari Kelas Premium

Ekonomi | 13/12/2019 | 20:30
Izinkan Djakarta Warehouse Project 2019, Ini Alasan Pemprov DKI

Izinkan Djakarta Warehouse Project 2019, Ini Alasan Pemprov DKI

Metropolitan | 13/12/2019 | 20:29
Terkait Rencana Beli Pesawat, DPRD: Aceh Hebat Bila Warganya Kenyang

Terkait Rencana Beli Pesawat, DPRD: Aceh Hebat Bila Warganya Kenyang

Nusantara | 13/12/2019 | 20:23
Potensi Laut Belum Dimanfaatkan Optimal

Menteri Edhy Minta Singapura Permudah Ekspor Ikan Hias

Ekonomi | 13/12/2019 | 20:16

BERITA POPULER

  1. Wiranto Jadi Wantimpres, Pengamat: Yang Lebih ‘Ngawur’ dari Dia Saja Dapat Jatah
  2. Wantimpres Dilantik Hari Ini, Pengamat: Presiden Mana Sih Dengerin Mereka?
  3. Woww, Ternyata Pabrik Minyak Kayu Putih Terbesar Dunia Itu Ada di NTB
  4. Kampanye Bersihkan Meja Makan Sendiri, KFC dan Coca Cola Klaim Tak Kurangi Karyawan
  5. Dilantik Hari Ini, Sejumlah Nama Ini Disebut-sebut Bakal Jadi Anggota Wantimpres Baru Jokowi
Indonesia Inside

INDONESIA INSIDE NETWORK © 2018

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contact us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Hukum
    • Humaniora
    • Nusantara
    • Politik
  • Ekonomi
  • Khazanah
  • Metropolitan
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Infografis
    • Tips-tips
    • Videografis
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Olahraga
  • Narasi