Indinesiainside.id, Manila – Topan menghantam Filipina pada Selasa (3/12). Hal ini disusul hujan lebat dan menghentikan rutinitas perjalanan udara, sekolah, serta kantor pemerintah.
Akibatnya, sekitar 200.000 orang di belasan provinsi dievakuasi pascaperingatan banjir dan tanah longsor. Topan Kammuri, badai ke-20 yang melanda negara tersebut tahun ini, sedikit melemah dan perlahan bergerak melintasi wilayah tengah kepulauan pada malam hari, dengan laporan kerusakan kecil di sejumlah daerah.
Menurut badan prakiraan cuaca setempat, topan tersebut memiliki kecepatan angin 155 km/ jam dan embusan hingga 235 km/jam. Otoritas di sana memperingatkan kemungkinan terjadi tanah longsor, gelombang badai dan banjir yang dipicu oleh angin kencang dan hujan. Belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa atau pun kerusakan parah.
Bandara utama di Manila akan ditutup selama 12 jam, mulai pukul 11:00 – 23:00 waktu setempat. Ini sebagai upaya pencegahan, meski perjalanan udara di sejumlah daerah yang tidak terkena dampak terus beroperasi.
Kantor pemerintah dan sekolah-sekolah ditutup di daerah terkena dampak, begitu pun dengan patroli pantai yang melayani perjalanan laut komersial. Tayangan TV setempat menunjukkan bandara utama di Provinsi Legazpi dipasangi kabel, penerangan dan panel yang menggantung di atap. Sementara itu, gambar yang diunggah oleh pengguna media sosial memperlihatkan gelombang menabrak benteng, pohon-pohon tumbang serta beberapa kerusakan kecil pada tiang listrik.
Filipina saat ini menjadi tuan rumah SEA Games 2019. Panitia penyelenggara menunda sejumlah pertandingan termasuk, surfing, kayak, selancar angin, berlayar, dan kano. (AS)