Indonesiainside.id, Paris – Kebijakan karantina wilayah atau lockdown yang diberlakukan sejak Selasa di Ibu Kota Prancis, Paris, membuat penduduk kota berbondong-bondong pergi dari kota. Mereka mengungsi dan mengevakuasi diri ke pedesaan, dengan harapan terhindar dari pandemi virus corona atau Covid-19.
Mengutip laporan Anadolu Agency, Rabu(18/3), penduduk Prancis tampak memadati stasiun Gare du Nord, Gare de l’Est, dan Gare de Lyon. Meski Presiden Prancis Emmanuel Macron sudah mendesak warganya untuk tidak meninggalkan rumah setidaknya selama 15 hari ke depan.
Macron menekankan bahwa warga hanya diperbolehkan ke luar untuk alasan medis, membeli persediaan makanan, merawat anak atau orang tua yang sakit, berolahraga, atau tidak diizinkan bekerja dari rumah.
Covid-19 telah menjadi ancaman nyata di Prancis selama sepekan terakhir, sementara otoritas menaikkan status darurat ke tingkat tertinggi, menutup perbatasan, dan memberlakukan karantina wilayah selama dua pekan.
Sebanyak 100.000 polisi dikerahkan selama lockdown, dan para pelanggarnya dapat dikenai denda sebesar EUR135 atau sekira Rp2,2 juta.
Hingga kini, Prancis mencatat sebanyak 6.663 kasus, sementara 12 orang sudah dinyatakan sembuh dan sebanyak 148 orang meninggal dunia.(EP/AA)