Indonesiainside.id, Auckland – Pemerintah Selandia Baru meyakini dapat mengendalikan wabah virus corona baru yang tengah menerpa di negaranya. Keyakinan itu juga didasari pernyataan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern yang menuturkan bahwa jumlah kasus Covid-19 di negaranya terbilang stabil.
Dia meyakini bahwa karantina wilayah (lockdown) berskala nasional berhasil dan membuat perbedaan. “Menerapkan keputusan awal yang sulit ternyata membuahkan hasil yang baik bagi kami,” ungkap Ardern.
“Hingga kini hanya ada 89 kasus terkonfirmasi Covid-19 baru dilaporkan pada Ahad (5/4), menambah total kasus infeksi Covid-19 di Selandia Baru menjadi 1.039,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Dr. Ashley Bloomfield.
Bloomfield mengatakan bahwa Selandia Baru melaporkan 48 kasus baru terkonfirmasi Covid-19 dan 41 kasus baru dugaan Covid-19 pada Ahad ini, menambah total kasus di negara itu menjadi 1.039.
Sebanyak 15 orang saat ini sedang dirawat di rumah sakit, termasuk tiga orang di unit perawatan intensif (ICU). Secara keseluruhan, 156 orang telah sembuh dan satu orang meninggal akibat penyakit itu.
Selandia Baru memperluas definisi kasus Covid-19 mulai Jumat (3/4) lalu. Meski demikian, ada peningkatan yang tidak begitu besar dalam laporan jumlah kasus Covid-19, dan itu menunjukkan “hal yang bagus,” tutur PM Ardern.
Sang PM juga menghargai pengorbanan yang dilakukan oleh warga Selandia Baru selama periode karantina wilayah. Ardern yakin Selandia Baru dapat mengendalikan wabah Covid-19.
Sementara sebagian besar kasus terkonfirmasi Covid-19 di Selandia Baru terkait dengan perjalanan ke luar negeri, 12 klaster penularan komunitas di negara tersebut telah dikonfirmasi dan masih diselidiki.
Selandia Baru memberlakukan darurat nasional dan menerapkan karantina wilayah berskala nasional mulai 25 Maret lalu. Warga diimbau untuk tetap berada di rumah untuk membatasi penularan Covid-19. Sebelumnya, Selandia Baru menutup wilayah perbatasannya bagi orang-orang yang bukan penduduk negara itu dari 19 Maret. (EP/xh)