Indonesiainside.id, Jakarta – Pandemi virus corona telah menginfeksi 2,4 juta penduduk bumi saat ini. Sementara, secara global semua Negara telah melaporkan kekurangan perlengkapan pelindung untuk petugas medis di lapangan.
Namun, di tengah krisis tersebut, seorang perempuan di Malaysia, meskipun dilahirkan tanpa lengan, tidak menghentikannya untuk berkontribusi membantu para petugas medis yang berjuang di garis depan medis penanganan Covid-19.
Norfarrah Syahirah, 32, ikut menjadi salah satu dari 25 voluntir yang menjahit Alat Pelindung Diri (APD) untuk rumah sakit dan klinik di Teluk Intan. Dari sejumlah foto dan video yang beredar, Norfarrah tampak andal dalam menjahit meski dengan kaki.
Dilansir dari laman sea.mashable.com, perempuan yang berasal dari Bagan Datuk, Perak ini, mulai menjahit pakaiannya sendiri sejak 8 tahun yang lalu. Dan kini, dia bisa menjahitkan hingga delapan APD dalam sehari menggunakan kedua kakinya.
“Menjahit dengan kaki mungkin terlihat sulit tapi kamu hanya butuh banyak kesabaran. Banyak orang bertanya bagaimana akan bisa memasukkan benang ke dalam jarum. Untukku, itu sama saja dengan bagaimana penjahit lain melakukannya, kecuali aku menggunakan kaki. Aku biasanya hanya butuh satu detik untuk memasukkan benang ke jarum,” ungkapnya.
Proyek ini dibuat oleh Komuniti Teluk Intan di mana Norfarrah adalah asisten admistratifnya. Pembuatan APD untuk para tenaga medisi pun merupakan bagian dari program komunitas itu.
“Aku merasa bangga bisa menjadi bagian dari program ini dan ini adalah hal kecil yang kami bisa lakukan untuk membantu pekerja medis. Terima kasih untuk semua yang sudah percaya dan mendukungku. Ada orang-orang lain dengan keterbatasan di luar saja yang punya kemampuan spesial. Tapi yang paling penting, mereka kuat dan mereka bekerja keras untuk membuktikan bahwa punya keterbatasan bukan alasan untuk membebani orang lain,” tutur Norfarrah. (CK)