Indonesiainside.id, Jakarta – Direktur utama RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi, mengatakan, 34 karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) di Surabaya, Jawa Timur positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Sampoerna telah memutuskan menghentikan sementara kegiatan pabrik produk sejak 27 April 2020.
Kebijakan itu dilakukan untuk melakukan pembersihan seluruh area pabrik. Lantas, apakah rokok yang terlanjur beredar di tengah masyarakat menjadi media menyebar Covid-19?
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), DR. Hermawan Saputra, mengatakan, merokok potensial menularkan virus corona atau Covid-19, tapi kemungkinannya sangat kecil.
Kemungkinan virus menempel dan bertahan di luar tubuh manusia itu ada, tetapi kecil kemungkinan karena virus butuh inang untuk bertahan. Inang dari virus corona itu adalah droplet itu adalah inang, berupa cairan mini untuk bertahan di luar tubuh manusia.
“Maka orang yang terpapar Covid-19, kalau dia droplet (batuk atau bersin) saat itulah terjadi potensi penularan,” kata Hermawan kepada Indonesiainside.id, Ahad (3/5).
Terkait dengan rokok, kata dia, potensi rokok bisa menjadi media penularan bila ada orang positif Covid-19 yang pernah kontak dengan rokok, kemudian dropletnya menempel. Selama droplet itu masih menempel selama itu pula virus eksis di batang rokok tersebut.
“Tetapi kalau dropletnya sudah tidak ada, sudah cair, sudah hilang, maka virus ini juga akan mati dengan sendirinya, dia tidak akan bertahan,” kata dia.
Maka itu, kata dia, langkah PT HM Sampoerna Tbk merumahkan karyawan sudah tepat dan langkah yang bagus, karena potensi penularan antarkaryawan. Namun, terkait produk rokok yang terlanjur beredar, agak sulit virus itu bertahan selama tidak ada droplet yang menempel pada rokok tersebut.
“Mungkin droplet itu tidak bertahan lama. Kalau mungkin dia bertahan lama, selama itu virus bisa bertahan. Tetapi kalau tidak, maka virus akan mati atau hilang dengan sendirinya,” ucap dia.
Selanjutnya, terkait dengan rokok yang berpotensi terjadi penularan iu bila ada orang terkonfirmasi positif merokok di tempat umum. Orang yang berada di sekitar perokok positif corona itu berpotensi terpapar virus.
“Dk sekitarnya ada orang yang duduk atau di sampingnya, menghirup asap rokok yang baru dia kepulkan dari dalam mulutnya (perokok positif), maka ini yang saya sebut kemungkinan ada potensi penularan, tapi potensi itu kecil,” kata dia.(EP)