Indonesiainside.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta pengelola platform digital Tokopedia melakukan investigasi internal untuk memastikan dugaan kebocoran data. Setelahnya mengambil langkah yang diperlukan guna menjamin keamanan data pengguna.
Sebelumnya, Tokopedia membenarkan adanya upaya pembobolan terhadap data pengguna. Tanggapan itu diberikan menyusul adanya isu mengenai pembobolan 15 juta data pengguna Tokopedia.
“Kami sudah bersurat dan berkordinasi dengan Tokopedia. Tim teknis Kominfo sudah melakukan koordinasi teknis untuk menindaklanjuti adanya isu pembobolan data pengguna,” kata Menteri Kementerian Kominfo, Johnny G. Plate, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (3/5).
Johnny mengatakan, Kementerian Kominfo telah meminta Tokopedia melakukan tiga hal untuk menjamin keamanan data pengguna. Pertama, meminta Tokopedia untuk segera melakukan pengamanan sistem guna mencegah meluasnya kebocoran data. Kedua, meminta Tokopedia memberitahu pemilik akun yang kemungkinan data pribadinya terekspos.
“Ketiga, melakukan investigasi internal untuk memastikan dugaan data breach serta apabila telah terjadi, mencari tahu penyebab data breach tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, Kemenkominfo telah meminta laporan tentang pemberitahuan dugaan kebocoran data kepada pemilik akun. Termasuk tindakan pengamanan sistem yang diakukan, serta potensi dampak data breach kepada pemilik data.
“Kami, masih menunggu laporan tersebut selesai dibuat,” ungkapnya.
Tokopedia sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) memiliki kewajiban memenuhi Standar Pelindungan Data Pribadi yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelengaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Termasuk pula Peraturan Menteri Kominfo Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik.
“Tokopedia menyampaikan bahwa sistem pengamanan mereka menggunakan password yang disimpan dalam bentuk hash. Selain itu, Tokopedia juga telah menggunakan fitur OTP sebagai two factors authentication sehingga user selalu diminta memasukkan kode yang baru secara real-time setiap melakukan login,” ucapnya.
Kementerian Kemenkominfo juga mengimbau masyarakat tetap menjaga keamanan akun masing-masing. Menkominfo meminta masyarakat untuk rutin mengganti password dan tidak mudah percaya dengan pihak lain yang meminta password maupun kode OTP.
Menurutnya, password dan OTP hanya dibutuhkan oleh sistem. “Jadi kalo ada permintaan password atau OTP dari perseorangan, sudah dipastikan itu penipuan,” tuturnya.
Menkominfo juga mengingatkan adanya penipuan yang menggunakan phising atau mengelabui untuk mencuri akun pribadi. Johnny mengingatkan, masyarakat untuk memastikan keaslian email pengirim sebelum mengklik tautan yang diterima.
Lebih lanjut, Menteri Johnny mengatakan Kementerian Kominfo akan memanggil Direksi Tokopedia. “Terkait permasalahan ini, saya telah meminta Dirjen Aptika untuk memanggil Direksi Tokopedia agar memberikan penjelasan terkait hal ini. Pertemuan akan dilakukan Senin, tanggal 4 Mei,” ungkapnya. (ASF/ANT)