Indonesiainside.id, Jakarta – Mantan Menteri Kesehatan periode 2004-2009, Siti Fadilah Supari menganggap Peraturan Pemerintah (PP) No. 99/2012 tetang Hak Warga Binaan Pemasyarakatan merupakan sebuah pelanggaran HAM. Pasalnya, jika dirinya saat ini termasuk ke dalam kelompok orang dengan risiko tinggi (high risk) virus corona jenis baru atau Covid-19.
“Saya ini kan high risk, umur udah 70 tahun mau 71, saya punya penyakit yang bermacem-macem. Ada asma, ada hipertensi yang terkontrol karena obat-obatan, ada jantung yang iramanya enggak bener. Kok saya tidak dirumahkan?” kata Siti dalam wawancara bersama Deddy Corbuzeir di channel YouTube, Kamis (21/05).
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu mengatakan dirinya tidak mendapatkan remisi lantaran ia merupakan narapidana yang terjerat kasus korupsi. Sedangkan, dalam PP No. 99/2012 mengatur bahwa napi koruptor, narkoba dan teroris tidak akan mendapatkan program remisi.
“PP 99 itu memang berlawanan banget dengan HAM. Kalau di seluruh dunia, semua PBB itu menampik, memihak yang sama. Ini enggak kecuali korupsi, narkoba dan teroris. Nanti kan dia tidak mendapat remisi sehari pun. Empat tahun ya empat tahun,” ujar dia.
Menurut Siti, PP 99 seharusnya tidak berlaku pada saat pandemi seperti ini. Pasalnya, PP tersebut dibuat dan disusun dalam keadaan normal.
“PP 99 dibuat tidak pada keadaan pandemik, PP 99 kan dibuat dalam keadaan normal. Kenapa juga diberlakukan pada keadaan pandemik, seharusnya enggak dong. Pandemik itu adalah darurat, kegawatan kesehatan masyarakat,” ungkap dia.
Siti yang masa tahanannya akan berakhir pada bulan Oktober 2020 ini menilai, jika PP 99 merupakan sebuah pelanggaran HAM. Sebab, dia menganggap bahwa membiarkan orang seusianya tetap berada di dalam rutan disaat masa pandemi Covid-19.
“Enggak boleh, menaruh orang yang high risk di dalam zona, di dalam rutan atau lapas. Pada orang yang setua saya dengan high risk begini dibiarkan saya di dalam, melanggar HAM itu. Saya heran, kok takut banget sih sama PP 99. Lebih takut PP 99 daripada kepada Tuhan,” jelas Siti.(EP)