Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengancam akan melakukan perombakan posisi menteri atau reshuffle dan membubarkan sebuah lembaga lantaran bawahannya masih belum bekerja maksimal.
Dalam video sidang rapat kabinet 18 Juni lalu yang baru diunggah pada Minggu petang oleh Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi — sapaan Joko Widodo — geram lantaran beberapa menterinya masih bekerja tanpa melakukan langkah luar biasa menghadapi pandemi Covid-19.
“Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ, ini apa tidak punya perasaan? Suasana ini krisis,” tegas Jokowi dalam rapat kabinet tersebut, melansir Anadolu Senin(29/6).
Berdasarkan laporan yang diterimanya, tidak ada kerja signifikan dalam belanja anggaran.
Pemulihan ekonomi nasional di bidang kesehatan, kata dia, dari Rp75 triliun total anggaran, hanya 1,35 persen baru berhasil dibelanjakan.
“Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialis, untuk tenaga medis, segera keluarkan. Belanja untuk peralatan segera keluarkan ini sudah disediakan Rp75 triliun seperti itu,” kata dia.
“Kalau perlu kebijakan Perppu, ya Perppu saya keluarkan. Kalau perlu Perpres, ya Perpres saya keluarkan. kalau sudah ada PMK, keluarkan,” tambah dia.
Begitupula bantuan sosial yang ditunggu masyarakat juga segera dikeluarkan.
“Meskipun sudah lumayan, tapi baru lumayan. Ini extra ordinary, harusnya 100 persen,” jelas dia.
Dia juga meminta stimulus ekonomi untuk membantu usaha kecil dan mikro segera dirilis. “Jangan biarkan mereka mati dulu baru kita bantu, nggak ada artinya,” jelas dia.
Sementara itu mengenai baru dirilisnya video presiden, Deputi Protokol, Pers dan Media Kementerian Sekretariat Presiden Bey Machmudin beralasan rapat yang bersifat terttutup ini banyak memiliki hal baik yang harus diketahui publik.
“Sehingga kami meminta izin kepada Bapak Presiden untuk mempublikasikannya. Makanya baru dipublish hari ini,” pungkas Bey pada Senin melalui pesan singkat. (EP/AA)