Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Senin, 4 Juli 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Home Headline

PM Modi dan Nasionalis Hindu India Nikmati ‘Kemenangan Ganda’ di Atas Penderitaan Umat Muslim

Maulana Rozhandy
Kamis, 6 Agustus 2020 13:10 WIB
Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan ritual di Kuil Ram yang dibangun di bekas lokasi Masjid Babri, di Ayodhya, Uttar Pradesh, Rabu (5/8/2020).  Indian Government / Handout - Anadolu Agency

Perdana Menteri India Narendra Modi melakukan ritual di Kuil Ram yang dibangun di bekas lokasi Masjid Babri, di Ayodhya, Uttar Pradesh, Rabu (5/8/2020). Indian Government / Handout - Anadolu Agency

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, New Delhi – Hari ini, Rabu (5/8), tepat satu tahun pemerintah India melakukan pencaplokan kontroversial atas Kashmir, dengan mencabut status otonomi khusus wilayah tersebut, yang dihuni oleh mayoritas Muslim. Di hari ini juga, Perdana Menteri India Narendra Modi dan pemerintah nasionalis Hindu-nya, merayakan ‘kemenangan’ kontroversial lainnya, yakni peletakan batu pertama untuk fondasi sebuah kuil Hindu di Ayodhya, lokasi yang sebelumnya adalah situs masjid bersejarah umat Islam yang telah berdiri selama berabad-abad.

Situs Ayodhya dan Kashmir, adalah masalah komunal yang paling memecah belah selama 30 tahun terakhir di India, dan Modi berupaya mempertegas garis batas di atas keduanya dalam masa jabatan keduanya. Bagi pendukungnya, kedua langkah ini mengonfirmasi Modi sebagai pemimpin yang tegas, visioner, dan paling penting di India dalam beberapa decade, khususnya bagi umat Hindu.

Namun para kritikus melihatnya sebagai pembentukan kembali bangsa itu sebagai negara Hindu, dengan mengorbankan 200 juta Muslim India, dan membawanya ke arah otoriter.
“Modi tentu saja menjadi pemimpin paling transformatif India baru-baru ini,” kata Micheal Kugelman dari Wilson Center. “Ini membuatnya sangat populer, tetapi juga sangat kontroversial dan cukup memecah belah.”

Kota suci Ayodhya di India utara telah lama menjadi garis patahan dalam perpecahan agama India, dan menjadi pemicu beberapa tindak kekerasan sektarian terburuk. Sebagian umat Hindu percaya bahwa Dewa Rama, lahir di Ayodhya sekitar 7.000 tahun yang lalu. Tetapi kemudian menjadi perdebatan, karena sebuah masjid bersejarah umat Muslim telah berdiri di lokasi tersebut sejak abad 16 lalu.

Baca Juga:

Minoritas Muslim Tidak Bisa Tidur Nyenyak di India

PM India Narendra Modi Memperingatkan Ancaman Uang Kripto yang Akan Merusak Kaum Muda

Pada 1980-an, sebuah gerakan Hindu mulai membuat agitasi agar masjid dihilangkan dan akhirnya pada 1992 massa Hindu berhasil menghancurkan masjid bersejarah itu. Peristiwa itu memicu kerusuhan agama yang menewaskan 2.000 orang, dan kebanyakan dari mereka adalah Muslim.

Pertempuran hukum yang panjang terjadi tetapi pada November lalu, dalam kemenangan besar bagi Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP), dimana pengadilan tinggi India akhirnya memberikan situs tersebut kepada umat Hindu, dan memungkinkan mereka untuk membangun sebuah kuil Hindu di situs itu. “Ini adalah pencapaian besar bagi Modi. Dia akan membuat posisinya secara permanen dalam sejarah semata-mata pada kekuatan candi ini. Lebih lanjut, yang juga akan mengokohkan posisi Modi dalam catatan sejarah India adalah Kashmir,” kata penulis biografi Nilanjan Mukhopadhyay.

BJP telah lama melihat status khusus yang dinikmati oleh wilayah Kashmir yang dikendalikan oleh India sebagai kesalahan historis, dan pada 5 Agustus tahun lalu Modi menghapusnya. Operasi keamanan yang menyertainya mengubah wilayah itu menjadi pengepungan selama berminggu-minggu dengan semua pemangkasan telekomunikasi dan ribuan warga ditahan.

Sekarang, orang-orang dari luar Kashmir diberikan hak domisili untuk pertama kalinya, dan memberi mereka hak untuk membeli tanah, serta mengklaim pekerjaan pemerintah. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Modi ingin mengubah susunan demografis dan agama di Kashmir, yang mayoritas Muslim seperti apa yang dilakukan Israel di Tepi Barat.

“Apa yang saya lihat sedang berlangsung adalah proyek kolonial pemukim Hindu dalam pembuatan,” kata Mona Bhan dari Universitas Syracuse, yang dilansir laman msn.com.
Tidak kalah mengkhawatirkan juga, tahun lalu sebuah undang-undang baru memudahkan jutaan imigran gelap dari tiga negara tetangga untuk mendapatkan kewarganegaraan, tetapi tidak jika mereka adalah Muslim.

Sebuah daftar kewarganegaraan di negara bagian Assam, meninggalkan jutaan orang yang kebanyakan Muslim, tidak dapat membuktikan bahwa mereka adalah warga negara India. Sebuah proses yang dikhawatirkan lebih lanjut akan digulirkan secara nasional oleh BJP.
Pada daftar keinginan BJP lainnya, adalah undang-undang sipil yang seragam, yang menghapuskan hukum pribadi untuk minoritas agama di bidang-bidang seperti pernikahan, keluarga dan kematian, sebuah kebijakan yang terutama ditujukan untuk Muslim. (NE)

Tags: Masjid BabriMuslim IndiaNarendra ModiPartai Bharatiya Janata
Berita Sebelumnya

Mengunjungi ‘Museum Instagram’ Terbesar di Eropa

Berita Selanjutnya

Kemendagri Beri Seluruh Akses Data Kependudukan ke Kejagung

Rekomendasi Berita

Sedekah dan Haji
Headline

91.106 Jamaah Tiba di Tanah Suci, 20 Orang Wafat, 122 Sakit

3 Juli 2022
Jamaah Haji Asal Lebak dan Tangerang Dapat Sambutan Istimewa di Jeddah
Headline

Pakai Visa Singapura dan Malaysia untuk Haji, 46 WNI Ditolak Masuk Arab Saudi

3 Juli 2022
Deradikalisasi di Menag, Siapa yang Disasar?
Headline

Bahas Moderasi Beragama, Fahmi Salim Diundang Konferensi Internasional di Unismuh Makassar

3 Juli 2022
Jamaah Asal Cakung Tertabrak Mobil Saat Menyeberang Jalan di Makkah
Headline

Gara-gara Puntung Rokok, Tempat Sampah di Hotel Jamaah Haji Terbakar

2 Juli 2022
Kunci Sukses PT JNE, Berbisnis Melibatkan Allah
Headline

Kunci Sukses PT JNE, Berbisnis Melibatkan Allah

2 Juli 2022
53.830 Jamaah Haji Tiba di Tanah Suci, 9 Orang Wafat, 151 Sakit
Headline

Haji sebagai Kewajiban dan Tiang Agama

1 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Hotel Siti Besutan Yusuf Mansur, Mengenaskan!

03/07/2022 15:31

Risalah

Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah
Headline

Tata Cara dan Bacaan Shalat Jenazah

20 Juni 2022
Hujan Iringi Prosesi Penggantian Kiswah Ka’bah
Headline

6 Keutamaan Haji dan Manfaatnya

20 Juni 2022
Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha
Risalah

Etika Berziarah di Makam Rasulullah Serta Keutamaan Raudha

20 Juni 2022
halal dan haram
Headline

Tahu Kebatilan, Segera Tinggalkan Semudah Melakukannya

5 Juni 2022

Berita Terkini

Bupati Tangerang Siap Bangun 4 Stadion Softball dan Baseball

Bupati Tangerang Siap Bangun 4 Stadion Softball dan Baseball

03/07/2022 21:46
Sedekah dan Haji

91.106 Jamaah Tiba di Tanah Suci, 20 Orang Wafat, 122 Sakit

03/07/2022 18:56
Jamaah Haji Asal Lebak dan Tangerang Dapat Sambutan Istimewa di Jeddah

Pakai Visa Singapura dan Malaysia untuk Haji, 46 WNI Ditolak Masuk Arab Saudi

03/07/2022 18:39
Hotel Siti Besutan Yusuf Mansur, Mengenaskan!

Hotel Siti Besutan Yusuf Mansur, Mengenaskan!

03/07/2022 15:31
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved