Indonesiainside.id, Jakarta – Sebuah pabrik mebel di Cakung, Jakarta Timur, terbakar pada Ahad siang (9/8). Sebelum api merambat dan membesar, warga yang menjadi saksi mata di lokasi kejadian sempat mendengar suara ledakan keras.
“Pekerja sedang mengampelas di bagian pembuatan meja, terdengar ledakan, kemudian timbul api di bagian tersebut langsung merambat dan membesar,” kata Kasi Operasional Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaeman di Jakarta.
Akibat situasi itu, pabrik seluas 1 hektare milik PT Wintrad Jaya di Jalan Raya Penggilingan RT007 RW01 Cakung terbakar seluruhnya. Gatot mengatakan saksi mata tersebut mengaku tidak mengetahui asal dari bunyi ledakan itu.
“Belum diketahui asal ledakan,” katanya.
Sebanyak 250 karyawan yang sedang berada di lokasi seluruhnya dilaporkan selamat. Hingga Minggu sore sebanyak 26 unit armada pompa beserta pendukung dari tim damkar Bekasi dikerahkan ke lokasi kejadian. “Pengerahan personil total 130 orang,” katanya.
Lokasi kebakaran yang bersebelahan dengan Rumah Susun KM 2 Cakung Barat membuat penghuni panik dan mencari tempat aman. “Saat ini kobaran api sudah dapat kita lokalisasi,” katanya.
Peristiwa kebakaran itu dilaporkan terjadi pukul 12.06 WIB. Pemadaman berjalan lambat sebab banyak material mudah terbakar dan sumber air yang terbatas. Sebanyak 20 unit armada pemadam kebakaran dikerahkan menuju lokasi.
Menurut Gatot, pabrik mebel yang terbakar adalah PT Wintract yang berlokasi dekat Pasar Cakung. Kejadian dilaporkan oleh salah satu perwakilan perusahaan bernama Anna kepada Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jaktim sekitar pukul 12.06 WIB.
Petugas di lapangan mengakui sempat kesulitan memadamkan kobaran api karena tempatnya luas dan sumber airnya jauh. Petugas hanya mengandalkan dua hidran yang tersedia di pabrik.
Petugas Damkar Jakarta Timur, Suruli Apip mengatakan, kobaran api membesar karena banyak bahan baku mebel yang mudah terbakar seperti kayu dan tiner. Kobaran api masih tampak mengeluarkan asap hitam tebal dari area gudang maupun ruang produksi.
“Kita masih fokus pada pemadaman dulu sebelum nanti menelusuri kemungkinan penyebabnya apa,” kata Suruli. (Aza/Ant)