Indonesiainside.id, Jakarta – Beredar video viral di media sosial dan menjadi pembicaraan ramai netizen seorang pria tua dikelilingi pemuda berbaju loreng-loreng mirip seragam Barisan Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU). Tapi bapak tua yang memakai kopiah itu tetap tenang dan santai dikepung pemuda-pemuda baju loreng tersebut.
Video berdurasi 2 menit 20 detik di media sosial Twitter salah satunya diunggah oleh akun @Muslim_AntiPKI, Jumat (21/8) pukul 11.04 WIB. Postingan itu mendapatkan komentar, like dan retweet.
Dalam video tersebut, tampak pria tua mengenakan peci putih berbaju batik diinterogasi oleh oknum pemuda baju loreng. Ia dituduh menyebarkan ideologi khilafah dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Siapa pentolannya HTI? Sampeyan ambe sopo nyebarno ideologi HTI? (anda dengan siapa menyebarkan ideologi HTI?)” tegas pria berbaju loreng bersongkok hitam dalam video tersebut.
Pria tua tersebut berulangkali mempertanyakan mengenai kesalahannya kepada para pemuda yang mengerubunginya. Salahnya dia apa?.
“Lho wong wis dilarang kok salahnya? Opo bedane ambe PKI, wong wis dilarang ning negara iki, hayo aku kepengen weruh alesane? Kepengen ganti negoro iki tah? (sudah dilarang kok nanya salahnya, apa bedanya dengan PKI yang sudah dilarang di negara ini. Saya mau tahu alasannya, mau ganti negara ini?)” tegas pemuda berbaju loreng yang sepertinya menjadi pemimpin para pemuda tersebut.
“Karena dilarang oleh UU. Perppu Nomor 2/2017 tidak boleh lagi ada, ya, organisasi HTI dan seluruh ideologinya. Itu salah,” lanjutnya.
Tak terima dituduh seperti itu, bapak tua itu pun meminta pihak yang menuduhnya HTI dan menyebarkan ideologi khilafah untuk melaporkan ke pihak yang berwajib dengan menyertakan barang bukti.
“Buktinya mana sampeyan nuduh seperti itu,” tanya pria tua yang mengaku bernama Zainullah itu.
“Kalo saya salah, laporkan ke polisi. Sampeyan (anda) tunjukkan buktinya apa salahnya, nama saya Zainullah, terus salah saya apa?” ucap Zainullah dengan nada lembut.
Dengan nada tegas, pria berbaju loreng itu pun menegaskan dengan kepada Zainullah apa kesalahannya. “Salahnya nyebar ideologi khilafah. Iya apa enggak?”
Menurutnya, Kepala Desa dan semua orang di kampung tersebut sudah mengetahui apa yang dilakukan Zainullah yang dianggap telah menyebarkan ideologi HTI.
“Laporkan ke polisi, ke Koramil, ke yang berwajib, nama Zainullah alamat ini salahnya ini, sampeyan tunjukkan buktinya sidang di pengadilan oke silahkan. Silahkan,” ucap Zainullah.
“Saya pastikan akan saya laporkan,” kata pria berbaju loreng itu lagi.
Pria berbaju loreng yang tidak diketahui namanya itu pun kembali menegaskan bahwa Zainullah telah menyebarkan ideologi khilafah hingga para pengikutnya menghina ulama Nahdlatul Ulama (NU) Habib Lutfi dan menghina NU.
“Ini, gara-gara ajarane sampeyan (ajaran anda), anak buahe sampeyan ngilokno (anak buah anda menghina) habib Lutfi ngilokno (menghina) NU,” tegasnya.
Terdengar juga Zainullah juga menyebut bahwa pria yang menekannya sebagai salah seorang anggota DPR RI.
“Saya salah apa. Kalau saya salah, laporkan saja. Sampeyan punya bukti, sampeyan kan anggota DPR,” kata Zainullah.
Lantas pria berbaju loreng itu pun menegaskan bahwa dirinya tidak mengatasnamakan anggota DPR. Namun, ia mengatasnamakan Ketua GP Anshor.
“Saya disini bukan atas nama anggota DPR. Saya atas nama ketua Anshor. Dan saya berkewajiban mengamankan wilayah saya dari ajaran khilafah,” katanya.
Lalu, Zainullah pun kembali menjawab bahwa dirinya mempersilakan jika GP Anshor untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib, yakni aparat penegak hukum atas tuduhannya itu.
“Ya silakan dilaporkan,” ujarnya.
Hingga kini redaksi masih menunggu klarifikasi dari Banser maupun GP Ansor tentang kebenaran kejadian tersebut.(EP)