Indonesiainside.id, Jakarta – Mantan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais akhirnya mengungkapkan pendirian partai barunya yang sempat menjadi isu kencang beberapa waktu lalu.
Amien Rais mendirikan Partai Ummat. Partai ini disebut Amien sengaja didirikan untuk melawan kezaliman yang menyasar masyarakat Indonesia.
Menariknya, Amien Rais mengabaikan beberapa opsi nama sebelumnya diprediksi publik. Awalnya, setidaknya ada tiga opsi nama partai politik baru itu yaitu Partai Amanat Rakyat, Partai Amanat Reformasi, dan PAN Reformasi. Namun semuanya meleset.
Pengumuman nama partai baru Amien Rais ini disampaikan lewat YouTube resmi Amien Rais, Kamis (1/10) kemarin.
Mantan Ketua MPR RI itu menegaskan, partai ini akan menjalankan dua perintah Allah SWT, yaitu al-amru bil’adli atau menegakkan keadilan dan an-nahyu’anidzulmi atau memberantas segala kezaliman.
“Partai Ummat, Insya Allah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya melawan kezaliman dan menegakkan keadilan,” ujar Amien saat membacakan Mukadimah Partai Ummat secara daring melalui akun Youtube-nya, Amien Rais Official, Kamis (1/10)..
Dia menuturkan dalam sejarah umat manusia hanya negara yang mampu melakukan kezaliman kolosal. Sebaliknya, hanya negara yang dapat menegakkan keadilan secara merata.
Semua itu disebut Amien tergantung pada pemerintah yang sedang berkuasa. Apakah membela kepentingan rakyat atau sebaliknya kepentingan konglomerat.
“Semua tergantung pada pemerintah yang sedang berkuasa, apakah sedang membela kepentingan rakyat dan ummat, atau sebaliknya sedang membela kepentingan konglomerat dan korporatokrat,” tegasnya.
Sementara azas partai ini adalah Islam Rahmatan lil Alamin.
Menurutnya, latar belakang pendirian parpol ini dilakukan berkaca pada situasi memprihatinkan kepemimpinan di Indonesia saat ini. Amien Rais memandang jika rezim yang sedang berkuasa saat ini jauh dari harapan rakyat.
“Semakin jauh atau menjauhi nilai-nilai moral atau etika atau akhlak yang baik dan adiluhung,” kata Amien Rais.
Muhammad Asri Anas Kader PAN sebelumnya menyatakan, sejumlah ratusan dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan wilayah (DPW) PAN serta ribuan tokoh di PAN dan tokoh Muhammadiyah berada di belakang parpol baru ini.(EP)