Indonesiainside.id, Jakarta – Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon mengkritik aksi brutal aparat kepolisian atas anggota dan Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) dalam aksi demo menolak UU Cipta Kerja, Selasa(13/10) sekitar pukul 20.00 WIB.
“Pak Kapolri, tindakan polisi represif n brutal pd PII n GPII jelas salah n melanggar HAM,” kata Fadli Zon di Twitternya, Rabu(14/10).
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen ini juga mengutuk aksi aparat di kantor PII dan GPII.
“Sbg mantan pengurus pusat GPII sy ikut mengutuk perbuatan tsb. @DivHumas_Polri,” postingnya.
Sebelumnya, Kantor Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PP GPII) yang beralamat di Jalan Menteng Raya Nomor 58, Jakarta Pusat, mengalami kerusakan akibat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja, Selasa (13/10).
Pengurus GPII menyatakan kantor tersebut dirusak aparat kepolisian. Selain kantor yang dirusak, juga ada anggotanya yang ditangkap. Total ada 6 kader GPII juga ditangkap.
“Total ada 16 orang yang ditangkap, 6 orang kader GPII, dan 10 orang kader PII. Kami memang beda organisasi, tapi kami satu rumpun. Mereka saat ini di Polda,” kata Koordinator Pusat Brigade GPII, Saipul Aman, Rabu (14/10).
Ketua Umum PP GPII Masri Ikoni mengecam keras tindakan represif aparat yang merusak kantor GPII dan menegaskan bahwa kadernya bukanlah pelaku rusuh demo kemarin.
Keberadaan kader saat itu sedang mempersiapkan agenda kerja GPII. “Kami akan tempuh jalur hukum atas kejadian ini,” tegasnya.
Sementara Ketua Umum PB PII Husin Tasrik mengutuk perlakuan oknum polisi yang menyerang, menganiaya anggotanya dan meminta agar Polda Metro Jaya memberi sanksi tegas kepada oknum aparat tersebut
“Kami juga menuntut para pengurus dibebaskan,” katanya.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa terjadi di sekitar Istana yang dilakukan sejumlah organisasi yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak NKRI) menolak UU Cipta Kerja.
Saat massa Anak NKRI pulang, tiba-tiba sekelompok massa lain melempari aparat dengan botol dan batu. Massa juga sempat menjebol kawat berduri yang dipasang aparat di Jalan Medan Merdeka Barat.(EP)