Indonesiainside.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo dalam Hari Pers Nasional beberapa waktu lalu sempat menanam pohon langka jenis Mersawa. Pohon endemik ini sebenarnya bisa mencapai umur hingga 200 tahun dengan tinggi berkisar 50-60 meter.
Namun sayang, pohon langka jenis Mersawa yang ditanam Presiden Jokowi di Hutan Pers Taman Species Endemik Indonesia, Kalimantan Selatan pada Februari lalu, kondisinya kini sangat memprihatinkan. Pohon itu mati disambar petir.
Melansir Radar Banjarmasin(14/10), pohon berusia sekitar 20 tahun tersebut terlihat mengering.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (KSBTU) UPTD BPTH pada Dinas Kehutanan Kalsel Agung Hananto mengatakan, Pohon Jokowi mengering atau meranggas dikarenakan mati setelah tersambar petir pada awal Agustus lalu.
“Akibat kena petir ya mati,” katanya.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurofiq pada waktu penanaman pohon ini menerangkan, pohon jenis Mersawa yang ditanam Presiden Jokowi sudah disiapkan khusus. Yakni jenis meranti (Dipterocarpaceae) yang merupakan endemik Kalimantan.
“Tanaman ini sudah langka. Dan susah ditemukan,” ujar Hanif.
Dia menjelaskan, pohon ini bisa berumur hingga 200 tahun lebih dan tingginya bisa mencapai 50-60 meter. “Sangat susah sekarang ditemukan. Ini untuk dilestarikan untuk penerus negeri ini,” imbuhnya.
Berbarengan dengan itu, dalam rangkaian HPN 2020 dilakukan pula penanaman sebanyak 168 pohon endemik dari seluruh provinsi Indonesia dan tanaman sengon sebanyak 18.000 pohon. “Luas areanya mencapai 6,3 Hektare dan ini akan menjadi ikonik Kalsel,” katanya.
Sementara itu, terkait dengan matinya tanaman yang ditancapkan Presiden Jokowi, Agung mengungkapkan pohon itu nantinya akan dilakukan pergantian dengan jenis yang sama. Namun, pihaknya menunggu curah hujan sudah tinggi agar tanaman bisa tumbuh subur.
Peneliti Litbang Kementerian LHK Banjarbaru Rusmana mengatakan, mengeringnya pohon hal yang biasa terjadi ketika baru dipindahkan. “Apalagi pohon yang dipindahkan relatif besar. Jadi perlu waktu untuk beradaptasi,” ujarnya.
Menurutnya tindakan pemeliharaan harus terus dilakukan untuk kelangsungan hidup pohon.
Pohon khas Kalsel itu dicanangkan menjadi simbol Hutan Pers Taman Species Endemik Indonesia.(EP/RB)