Indonesiainside.id, Jakarta – Setelah heboh diberitakan dan diduga aksi terorisme, Jaksa penuntut di Prancis mengungkap motif penembakan seorang pendeta di gereja ortodoks. Ternyata disebabkan masalah asmara.
Tersangka mengaku menembak pendeta Ortodoks Yunani di Lyon bulan lalu, sebagai aksi balas dendam atas perselingkuhan yang dilakukan pendeta dan istrinya, kata kantor kejaksaan pada hari Sabtu(7/11).
Pria berusia 40 tahun yang berasal dari Georgia itu menurut surat kabar harian Le Parisien , “ternyata adalah suami dari seorang wanita yang berselingkuh dengan korban,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor tersebut.
Tersangka ditahan pada hari Jumat setelah penangkapannya di rumahnya di pusat kota Prancis, surat kabar itu menambahkan.
Nikolaos Kakavelakis, 52, ditembak dua kali di bagian dada pada jarak dekat pada 31 Oktober sempat koma pada hari Rabu dan kemudian memberi tahu penyelidik siapa yang menembak.
Media Perancis Le Parisien melaporkan, istri pelaku yang selingkuh dengan Kakavelakis adalah perempuan 35 tahun asal Rusia. Pendeta Kakavelakis, pria Yunani yang bekerja di Lyon selama 10 tahun, disebutkan sudah mundur pada Oktober lalu dan mengurus penggantinya.
Penembakan tersebut terjadi beberapa hari setelah penusukan di gereja Notre-Dame Nice, di mana tiga orang tewas dengan salah satunya dipenggal.
Saat itu, banyak menduga kejadian di Lyon merupakan upaya peniruan dari apa yang disebut Presiden Emmanuel Macron sebagai “”serangan teroris” di Nice.
Menyusul serangan terhadap Kakavelakis, Keuskupan Agung Gereja Ortodoks di Perancis merilis pernyataan di mana mereka mendoakan kesembuhan sang pendeta.
Penyelidik mengatakan mereka memperlakukan kasus tersebut sebagai masalah kriminal.(EP)