Indonesiainside.id, Jakarta – Viral video Kongres XXXVII Gerakan Mahasiswa Kristen viIndonesia (GMKI) meminta pemerintah pusat mengembalikan Papua kepada orang Papua untuk menentukan nasibnya sendiri.
Video dukungan GMKI terhadap Papua Merdeka itu beredar di media sosial.
Salah seorang tokoh muslim Indonesia di Amerika Serikat, Imam Shamsi Ali mempertanyakan hal itu.
“Apa yang terjadi,” ungkap Imam Shamsi Ali di Twitter @shamsiali2, Jumat (4/12).
Apa yang terjadi? pic.twitter.com/nZTyz2pH3v
— Imam Shamsi Ali (@ShamsiAli2) December 4, 2020
Menanggapi hal itu, pegiat medsos Mustofa Nahrawardaya menyindir masyarakat yang biasanya berteriak NKRI Harga Mati kemana suaranya.
Menurut Mustofa, dirinya belum mendengar respon orang-orang yang biasa berteriak kencang NKRI Harga Mati.
Dirinya menyindir beberapa pengguna medsos yang biasa selalu teriak NKRI harga mati, mulai dari Denny Siregar hingga Eko Kuntadi.
“Nunggu Netijen2 yg suka teriak NKRI harga mati. Mendidih gak menonton video ini? Apa yg akan mereka teriakkan? Hingga kini, saya sama sekali gak denger respon mereka. Ayo @eko_kuntadhi @yusuf_dumdum @dennysiregar7 @PartaiSocmed @digeeembokFC @psi_id mana suaramu?,” tulis Mustofa dikutip dari akun Twitter miliknya pada Sabtu, (5/12).
Postingan ini ditanggapi oleh anggota DPR RI Fadli Zon dengan mencolek akun Presiden Jokowi, Menko Polhukam Mahfud MD, Divhumas Mabes Polri dan Puspen TNI.
“Benarkah video ini? Tolong direspon Pak @jokowi, @mohmahfudmd, @DivHumas_Polri, @Puspen_TNI,” ungkap Fadli Zon dalam unggahannya.
Berikut isi penggalan video berdurasi 50 detik tersebut.
“Bersama. Yang diinisiatif pihak ketiga yaitu PBB. GMKI meminta pemerintah pusat memberikan hak penentuan nasib orang Papua,” jelas seorang juru bicara wanita dari podium di acara Kongres XXXVII GMKI tersebut.
“Apa yang telah saya sampaikan ini tidak ada tambah atau pun dikurangi. Karena ini merupakan aspirasi suara dari teman-teman yang ada di Pansus, saya menghargai, sehingga semuanya saya bacakan,” tambahnya.
“Demikian hasil pansus dua. Waktu saya kembalikan,” katanya lagi.
Tak lama kemudian, wanita ini turun dari podium dan memberikan toa kepada panitia lain seorang laki-laki.
“Indonesia tanah air ku, tanah kusewa air kubeli,” kata pria ini.
“Papua,” teriak pria itu.
“Merdeka,” sahut wanita itu sambil mengepalkan tangan.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Korneles Galanjinjinay menegaskan, GMKI akan tetap konsisten mengawal seluruh agenda pembangunan yang berpihak pada kepentingan nasional.
Bila ada kebijakan yang melenceng maka GMKI akan mengkritik dan mengingatkan pemerintah.(EP)