Indonesiainside.id, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan dilaporkan ke polisi gara-gara bercerita soal mimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Haikal dilaporkan menyebarkan berita bohong, hari ini dia dipanggil Polda Metro Jaya, Senin (21/12).
Haikal disebut menyebarkan berita bohong terkait ceritanya mengaku bertemu Nabi Muhammad SAW dalam proses pemakaman lima anggota laskar Front Pembela Islam (FPI).
Pernyataan itu tayang di YouTube Front TV berjudul Sambutan & Doa IB-HRS, UBN, Babe Haikal di Pemakaman Syuhada pada menit ke 11:01 – 15:15.
Laporan polisi itu tertuang pada TBL/7433/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ. Pelapor dalam laporan polisi ini yakni Sekretaris Jenderal Forum Pejuang Islam (FPI), Husin Shihab dan terlapor Haikal Hassan, serta pemilik akun @wattisoemarsono.
Husin menyebut semua berawal ketika Haikal cerita soal proses pemakaman lima laskar khusus Front Pembela Islam yang isi ceritanya menyebut dirinya bertemu Rasulullah SAW.
“Betul, saya yang melaporkan,” ujar Husin kepada wartawan, Rabu, 16 Desember 2020.
Tokoh Nahdatul Ulama (NU), Umar Syadat Hasibuan menilai pelaporan Haikal Hassan atas pengakuan mimpi bertemu Rasulullah merupakan hal aneh. Apalagi bila pernyataan Haikal tentang mimpinya itu dianggap provokatif dan penghasutan.
“Aneh bin ajaib ada orang mimpi dianggap provokasi dan penghasutan. Lucu memang hanya di Indonesia orang bermimpi ada tata tertib dan aturannya,” cuit akun Twitter @umarAlchelsea, dilihat Senin (21/12).
Pria yang karib disapa Gus Umar juga menyatakan hal-hal yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan mengapa mesti berakhir di polisi.
“Gak capek apa hidup tiap hari lapor polisi. Gak bisa tabayyun apa? Kasihan jika tiap orang yang bersalah dilapor polisi. Gimana kondisi anak dan istrinya jika suami/ayahnya ditahan. Hal-hal yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan kenapa mesti berakhir di polisi,” tuturnya.(EP)