Indonesiainside.id, Jakarta – Menteri Sosial di era Kabinet Gotong Royong, Bachtiar Chamsyah menilai aksi blusukan yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini kental nuansa politisnya. Risma disarankan lebih baik fokus pada pekerjaan utamanya dari pada blusukan ke sana dan kemari.
“Blusukan-blusukan ini kesannya lebih banyak politis. Lebih banyak ingin publikasi,” katanya dalam perbincangan di salah satu televisi swasta nasional, Kamis(7/1).
Risma yang tiba-tiba menjadi menteri dari sebelumnya sebagai Wali Kota Surabaya mestinya melakukan koordinasi terlebih dulu dengan jajarannya. Apalagi tugas menteri sosial dengan dana yang sebegitu besar bukan pekerjaan mudah.
“Bagaimana seorang wali kota tiba-tiba menjadi menteri tanpa menanyakan dulu bagaimana situasi, mengapa menteri ini terlibat, apa dampaknya menteri yang ditangkap, bagaimana programnya. Ini semua menjadi masalah yang harus dibahas. Bukan blusukan,” katanya.
Ditambahkannya di masa kepemimpinannya, dengan anggaran jauh lebih kecil dari itu sudah kelabakan.
“Kedua, anggaran itu besar 92,8 triliun. Waktu saya gak sampai sepersepuluh dari itu saja kelabakan. Bayangkan itu, apakah data-data itu sudah tepat? Yang diurus ini seluruh Indonesia bukan Jakarta saja. Kenapa tidak dilakukan koordinasi dengan dinas-dinas sosial yang bertanggungjawab tentang data itu. Kemudian apakah bantuan itu tepat sasaran. Itu kuncinya koordinasi,” ujarnya.
Karenanya, Risma lebih baik fokus pada pekerjaan utamanya daripada blusukan ke sana kemari. Risma lebih baik menunaikan amanat yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo menyalurkan bantuan agar tepat sasaran.
“Saya melihat Ibu Menteri Sosial ini blusukan sampai ke kolong jembatan. Bukan itu yang harus dikerjakan fokus utama sekarang ini. Serahkan saja ke Dirjen dan Pemda,” katanya.
Menurutnya, kerja prioritas saat ini adalah mendistribusikan bantuan karena dampaknya sangat besar untuk membantu masyarakat kecil di masa pandemi. Untuk urusan blusukan bisa diserahkan pada jajaran di bawahnya atau ke pemerintah daerah.
“Bagaimana bantuan yang distribusikan oleh Presiden itu bisa tepat sasaran. Sekarang kan anggaran Depsos itu besar. Hitungan saya mungkin sekitar 92,8 triliun, PKH saja itu 34 triliun, itu bukan anggaran yang kecil,” katanya.(EP)