Indonesiainsiainside.id, Gaza City– Sebuah kelompok Palestina pada Rabu mengutuk langkah terbaru Bahrain sebagai bagian dari kesepakatan dengan Israel untuk menormalisasi hubungan mereka tahun lalu. Raja Bahrain menunjuk duta besar untuk memimpin misi diplomatik negaranya di Israel.
Berbicara kepada Anadolu Agency setelah Raja Hamad bin Isa Al Khalifa mengeluarkan dekrit kerajaan untuk menunjuk seorang duta besar sebagai kepala misi diplomatik Bahrain untuk Israel, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan keputusan itu adalah hasil dari “bersikeras pada kesalahan penandatanganan perjanjian normalisasi dengan pasukan penjajah.”
Mengutuk langkah tersebut, Qassem menekankan bahwa perjanjian tersebut hanya melayani kepentingan penjajah, bukan negara-negara Arab di wilayah tersebut. Al Khalifa menunjuk Duta Besar Khalid Yusuf Al-Jalahma untuk jabatan tersebut pada hari Selasa.
Israel menunjuk kepala sementara misi diplomatiknya ke Bahrain pada Januari. Pada 15 September 2020, Israel menjalin hubungan formal dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain sebagai bagian dari perjanjian yang ditengahi AS, sebuah langkah yang diikuti oleh Sudan dan Maroko.
Para pemimpin Palestina telah mengecam kesepakatan itu sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina. (NE/aa)