Indonesiainside.id, NTT – #PrayForNTT menggema di sosial media Twitter setelah hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) juga Nusa Tenggara Barat (NTB) Minggu (4/4) dini hari. Netizen tanah air beramai-ramai memanjatkan doa untuk masyarakat NTT dan NTB.
Hingga Senin (5/4) pagi, lebih dari 225 ribu tweet ditulis oleh netizen sebagai bentuk simpati dan dukungannya.
“Sending all my prayers for NTT, stay safe everyone,” tulis akun @ybiebzzzz.
“Kirimkan semua doaku untuk NTT, tetap aman semuanya,”
sending all my prayers for NTT, stay safe everyone😭🙏#prayforNTT pic.twitter.com/7EULGze0Mb
— k e (@ybiebzzzz) April 5, 2021
“Sending prayer and deepest condolences for everyone affected by the disaster (flooding and landslides) in Nusa Tenggara Timur, Indonesia. I hope the situation is getting better soon. May God recover everyone and everything!,” tulis akun @robinszon.
“Mengirim doa dan belasungkawa yang terdalam untuk semua orang yang terkena bencana (banjir dan tanah longsor) di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Saya berharap situasinya segera membaik. Semoga Tuhan memulihkan semua orang dan segalanya!,”
Sending prayer and deepest condolences for everyone affected by the disaster (flooding and landslides) in Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
I hope the situation is getting better soon.
May God recover everyone and everything!#prayforNTT pic.twitter.com/W2Pnc7OAap— Robinson Choky (@robinszon) April 5, 2021
Beberapa netizen juga membuka donasi untuk warga NTT dan NTB melalui akun Twitter. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang Jemmi Didok menyatakan telah meminta penetapan status tanggap darurat. Permintaan penetapan status tanggap darurat, menurut Jemmi, karena BPBD Kota Kupang sudah tidak sanggup menangani banyaknya korban terdampak hujan dan angin kencang dalam dua hari terakhir.
“Saya minta penetapan tanggap darurat karena dari BPBD sendiri sudah tidak mampu menangani kasus yang terjadi dua hari ini,” ujar Jemmi seperti dilansir dari CNN Indonesia.
“Sampai lusa (6/4), mohon kewaspadaan daerah terutama NTT, NTB, Bali. Potensi hujan sangat lebat masih bisa terjadi. Kita harapkan tanggal 6 sudah menjauh masuk Samudera Hindia. Harapan kita di tanggal 6 sore atau malam sudah semakin mereda,” ucap Kepala Pusat Meteorologi Publik, Fachri Radjab, dalam konferensi pers, Minggu (4/4) kemarin. (lia)