Indonesiainside.id, Jakarta-Vaksin COVID-19 adalah cara terbaik untuk melindungi orang dari sakit parah akibat virus, serta mencegah perpanjangan masa tinggal di rumah sakit dan kematian, demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Namun, tidak ada vaksin yang 100% efektif, meskipun jarang orang yang divaksinasi lengkap dapat tertular virus corona.
Para peneliti di King’s College London menemukan ada lima gejala paling umum yang dilaporkan oleh mereka yang divaksinasi virus adalah: Sakit kepala, pilek, bersin, dan sakit tenggorokan. Diketahui, mereka yang telah divaksinasi lengkap masih bisa terinfeksi COVID-19.
Sebaliknya, mereka yang telah divaksinasi lengkap biasanya memiliki gejala ringan, atau tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Namun peneliti menemukan gejala umum yang dialami oleh mereka yang telah divaksinasi lengkap, yaitu bersin-bersin. Bersin dapat disebabkan oleh alergi, pilek, atau alergi debu, namun bersin berlebihan pada individu yang telah divaksinasi lengkap dapat menjadi gejala Covid-19.
Itulah temuan aplikasi Studi Gejala COVID ZOE, yang merupakan studi terkait Covid-19 terbesar hingga saat ini. “Data kami menunjukkan bahwa orang yang telah divaksinasi dan kemudian dites positif COVID-19 lebih mungkin melaporkan bersin sebagai gejala, daripada mereka yang tidak divaksinasi,” kata para peneliti seperti dikutip di portal Independent UK.
Namun, belum ada konfirmasi ilmiah bahwa bersin memang merupakan gejala Covid-19. Oleh karena itu masyarakat diminta mewaspadai gejala lain, apakah sudah divaksinasi atau belum.
“Gejala lainnya antara lain demam, badan pegal-pegal, batuk terus-menerus, kehilangan indra perasa atau penciuman, sakit kepala, kelelahan, dan sesak napas. Jangan fokus bersin saja,” kata peneliti. “Jika Anda telah divaksinasi dan sering bersin tanpa alasan, lakukan tes skrining, terutama jika Anda tinggal atau bekerja di sekitar mereka yang berisiko,” tambah mereka. (NE)