Indonesiainside.id, Jakarta—Budaya Aztec yang menyimpan cerita ratusan tahun yang lalu dihidupkan kembali di Mexico City Kamis lalu, dalam rangka memperingati 500 tahun jatuhnya ibu kota Tenochtitlan ke kekuasaan Spanyol. Keberadaan situs kota bobrok itu diyakini terus berada di bawah pesatnya perkembangan megalopolis Mexico City dan juga di kawasan Zocalo Square, lapor kantor berita Reuters.
Konstruksi replika kuil utama Aztec atau Templo Mayor, di tengah Zocalo Square, sedangkan bangunan di sekitarnya dihiasi dengan penggambaran Dewa Quetzalcoatl, yang menjadi simbol kepercayaan Aztec. – AP
Menurut catatan sejarah, kota Tenochtitlan didirikan pada tahun 1325, yaitu hampir 700 tahun yang lalu. Kota ini terkenal dengan kekayaan budayanya dan di antara penemuan-penemuan yang menjadi bukti fisik kemajuan bangsa Aztec pada masa itu adalah candi-candi yang megah dan sistem drainase yang canggih.
Bagi penduduk setempat, Sergio Ramirez, yang berpartisipasi dalam upacara besar-besaran di Zocalo Square, penting bagi Meksiko untuk memahami warisan sejarahnya. ”Yang penting di sini budaya itu dibagikan kepada semua orang, sehingga mereka tahu asal-usulnya, dan memahami akar budayanya, seperti pohon,” ujarnya filosofis.
Festival yang dimulai Kamis lalu ini akan berlangsung hingga akhir pekan, dan diyakini akan berlanjut dengan berbagai program yang disiapkan untuk diikuti oleh warga sekitar. Bagi penduduk asli Meksiko, jatuhnya Tenochtitlan ratusan tahun lalu bagaikan peristiwa hitam dalam sejarah negara tersebut.
Ibukota Aztec gagal dipertahankan dan berada dalam cengkeraman kekuatan penakluk Spanyol, Hernan Cortes, pada tahun 1521. Di bawah pemerintahan Spanyol, penduduk Aztec di Tenochtitlan dikatakan telah dipaksa untuk menghancurkan kuil dan kastil mereka, dan sejak itu sisa-sisa reruntuhan telah digunakan untuk membentuk dasar konstruksi Mexico City modern. (NE)