Indonesiainside.id, Jakarta – Berada di rumah selama masa pandemi, tidak harus selamanya mengurung diri. Banyak aktivitas yang bisa selesai dan dilakukan di rumah. Di hari libur, tinggalkan pekerjaan. Anak-anak tentu butuh permainan atau bermainan bersama orang tua.
Pada perayaan HUT ke-76 RI hari ini, penting bagi orang tua mengenalkan dan merayakan momen Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) kepada anak, meski sekarang berada di rumah saja. Selain meningkatkan rasa cinta Tanah Air dan konsep nasionalisme konsep, perayaan kemerdekaan lewat medium keluarga juga dapat mengembangkan diri dan membentuk sikap anak sedari dini.
“Maka dari itu sangat penting mengenalkan perayaan kemerdekaan kepada anak. Pengenalan itu membentuk jiwa nasionalisme untuk bisa mencintai bangsanya. Ini adalah nilai yang perlu sekali dikenalkan kepada anak- anak,”ujar Psikolog anak dan remaja lulusan Universitas Indonesia Ratih Zulhaqqi, Senin (16/8).
Pengenalan nilai nasionalisme yang ditanamkan sedari kecil lewat momen-momen yang berhubungan dengan pembentukan bangsa Indonesia pun dipastikan bisa terbawa hingga anak beranjak dewasa. Nilai nasionalisme inilah yang nantinya membuat anak akan memiliki kebanggaan dan kecintaan terhadap Indonesia sebagai tanah airnya.
Tak berhenti pada menanamkan rasa nasionalisme, pentingnya mengenalkan momen kemerdekaan pada anak juga bisa mengajarkan buah hati makna dari sebuah proses atau pun perjuangan.
Lewat perayaan kemerdekaan, anak-anak tidak hanya belajar mengenai kebebasan tapi juga mekanisme bertahan hidup serta pertahanan diri di masa sulit. Anak- anak tidak hanya belajar lewat kompetisi biasa, lewat perayaan kemerdekaan di rumah yang berisikan edukasi perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa tentunya mereka belajar mengenai pentingnya sebuah proses dalam menjalani kehidupan.
“Perayaan Kemerdekaan itu fokusnya jadi bukan pada selebrasinya, tapi memahami bagaimana manusia membentuk yang namanya mekanisme pertahanan diri. Sehingga anak belajar memperjuangkan apa yang perlu diperjuangkan dalam kehidupan. Nantinya anak akan memiliki jiwa pejuang dan bisa memiliki resiliensi dalam bertahan di situasi gak nyaman,” ujar Psikolog yang juga berpraktek di klinik Kancilku itu.
Pemahaman untuk mengenal proses dan perjuangan itu terasa sangat pas dengan kondisi saat ini di masa pandemi COVID-19 yang belum juga usai. Tepat di momen saat ini anak bisa belajar mencari cara untuk bertahan bersama keluarganya di masa yang membuat masyarakat serba terbatas melakukan aktivitas khususnya di luar rumah. (Aza/Ant)