Indonesiainside.id, Jakarta – Pemerintah menyatakan setiap orang berhak dan boleh saja tidak mempercayai adanya Covid-19 atau menolak untuk menerima vaksin Covid-19. Setiap orang berhak punya pendapat, namun ada yang harus diperhatikan khususnya bagi pesohor di media sosial.
“Jangan coba mempengaruhi masyarakat agar menolak program pemerintah (vaksinasi), atau yang mengakibatkan nyawa orang lain jadi terancam,” kata Koordinator Pengendalian Konten Internet Kementerian Komunikasi dan Informatika Anthonius dalam bincang-bincang “Edukasi Misinformasi Covid-19”, dilansir Antara, Jumat (20/8).
Hal ini dikatakan Anthonius terkait dengan sejumlah pesohor dengan banyak pengikut yang lewat media sosial mengungkapkan pendapat menolak vaksin atau menolak fakta tentang Covid-19. Menurut dia, setiap orang sah-sah saja bila tidak percaya mengenai pandemi yang sekarang sedang melanda dunia.
Begitu juga jika punya pendirian untuk tidak mau ikut andil dalam vaksinasi karena alasan tersendiri. Yang penting, orang tersebut tidak mengajak orang lain untuk ikut-ikutan tidak percaya, atau menolak vaksinasi.
Menurut dia, vaksinasi Covid-19 berguna mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19, juga jadi upaya menurunkan kurva kasus Covid-19. Vaksinasi bisa mencegah seseorang terinfeksi patogen penyebab penyakit, mencegah kesakitan atau morbiditas. Jika terinfeksi, seseorang yang sudah divaksin mengalami gejala lebih ringan ketimbang yang belum mendapat vaksin.
Pemerintah berupaya terus mempercepat program vaksinasi. Kekebalan kelompok bisa tercapai bila setidaknya 70 persen masyarakat sudah punya imunitas terhadap virus corona. Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 sebesar 208.265.720 jiwa, untuk membentuk kekebalan kelompok sehingga pandemi Covid-19 segera berakhir.
Pada Kamis (19/8), pemerintah menerima sumbangan 450 ribu dosis dari total 3 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca yang disumbangkan pemerintah Belanda. Pemerintah juga sudah membeli 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang tiba pada Kamis (19/8) siang, juga 567.500 dosis vaksin AstraZeneca, serta 5 juta dosis vaksin Sinovac yang tiba hari ini.
Per 19 Agustus 2021, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan bahwa masyarakat Indonesia yang sudah mendapat vaksin dosis pertama telah mencapai 56.045.931 jiwa.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan hingga akhir Agustus ini Indonesia telah menyuntikkan 100 juta dosis vaksin. Jokowi juga meminta agar terus melakukan percepatan vaksinasi di seluruh wilayah di Indonesia hingga mampu mencapai target 50 juta suntikan dalam kurun waktu tujuh pekan. (Aza/Ant)