Indonesiainside.id, Kabul – Pemimpin senior Taliban Khalilur Rahman Haqqani mengatakan telah memaafkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Dia mempersilahkan Ghani kembali dari pengasingannya.
Dengan kebijakan ini, Taliban telah memperluas amnesti setelah menggulingkan presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan wakil presiden Amrullah Saleh, yang memungkinkan mereka untuk kembali ke negara itu jika mereka mau.
Pemimpin senior Taliban Khalilur Rahman Haqqani, dalam sebuah wawancara dengan Geo News, mengatakan, “Tidak ada permusuhan” antara kelompok itu dan Ashraf Ghani, Amrullah Saleh dan mantan penasihat keamanan nasional, Hamdullah Mohib.”
Haqqani berkata, “Kami memaafkan Ashraf Ghani, Amrullah Saleh dan Hamdullah Mohib,” menambahkan bahwa permusuhan antara Taliban dan ketiganya hanya atas dasar agama.
Pemimpin berkata, “Kami memaafkan semua orang dari pihak kami; dari jenderal (yang berperang melawan kami) hingga orang biasa.”
Dia juga mendesak orang-orang untuk tidak meninggalkan negara itu, menambahkan bahwa “musuh” itu menyebarkan propaganda bahwa Taliban akan membalas dendam pada mereka.
“Tajik, Baloch, Hazara, dan Pashtun semuanya adalah saudara kita. Semua orang Afghanistan adalah saudara kita dan karenanya, mereka dapat kembali ke negara itu. Satu-satunya alasan permusuhan kita didorong oleh ambisi untuk mengubah sistem. Dan sistem sekarang telah berubah ,” dia menambahkan.
Haqqani mengatakan bahwa bukan Taliban yang berperang melawan AS. (Nto)