Indonesiainside.id, Abuja–Ini kejadian langkah. Masyarakat di Ubang, Nigeria selatan, bisa berbicara dalam berbagai bahasa. Masyarakat menganggap perbedaan sebagai ‘hak istimewa dan berkah dari Tuhan’.
Namun, tradisi lebih terlupakan ketika kebanyakan orang di Nigeria hari ini memilih untuk berbicara bahasa Inggris. Hampir semua kata yang digunakan berbeda untuk pria dan wanita, tetapi orang-orang Ubang tidak memiliki masalah untuk berkomunikasi satu sama lain.
Orang-orang dan wanita Ubang saling memahami bahkan jika mereka berbicara bahasa yang berbeda, serta anak-anak memiliki kesempatan untuk belajar lebih dari satu bahasa. Untuk anak-anak, mereka mulai menggunakan bahasa untuk kelompok masing-masing sedini usia 10 tahun.
Misalnya, seorang wanita akan memanggil Yam ‘IRUI’, sementara dalam “bahasa pria”, kata untuk makanan pokok Nigeria adalah ‘Itong’. Sementara wanita merujuk pada pakaian sebagai ‘Ariga’, pria menyebutnya ‘NKI’.
Tidak jelas berapa proporsi kata yang berbeda dalam bahasa pria dan wanita yang dituturkan oleh masyarakat. Bahkan, tidak ada pola apakah kata-kata itu umumnya diucapkan atau terkait atau terkait dengan peran tradisional pria dan wanita.
“Ada banyak kata yang dimiliki pria dan wanita sama-sama, maka ada orang lain yang sama sekali berbeda tergantung pada jenis kelamin Anda. Mereka tidak terdengar sama, mereka tidak memiliki surat yang sama, mereka benar-benar berbeda, ” kata Antropolog Chi Chi Undie, yang telah mempelajari komunitas itu kepada BBC.
Menariknya, pria dan wanita dapat memahami bahasa masing-masing. Alasan untuk ini bisa jadi anak laki-laki tumbuh berbicara bahasa perempuan karena mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka dengan ibu mereka dan wanita lain selama masa kanak-kanak.
Tidak ada yang bertanya kepada anak laki-laki untuk beralih ke “Laki-laki Bahasa”. Namun, jika anak itu tidak mulai berbicara bahasa yang benar pada usia tertentu, mereka dianggap “abnormal”.
Tak satu pun dari dua bahasa yang ditulis, yang berarti bahwa masa depan mereka tergantung pada generasi muda yang melewatinya. Dengan bahasa Uband tidak diajarkan di sekolah dan generasi muda mencampurnya dengan kata-kata bahasa Inggris, banyak orang percaya bahwa upaya perlu dilakukan untuk melestarikan bahasa masyarakat.
Masalah ini juga dilihat sebagai simbol kematangan di komunitas Ubang. (NE)