Indonesiainside.id, Singapura– Apakah Anda merokok di area terlarang? Apakah Anda berkumpul lebih dari lima orang? Hati-Hati! Xavier sedang memantau “perilaku Anda”.
Xavier adalah robot yang akan berpatroli di tempat-tempat umum yang ramai untuk mendeteksi pelanggaran. Di antaranya penjajagan liar, sepeda yang diparkir sembarangan, alat mobilitas bermotor dan sepeda motor yang berada di trotoar, demikian kutip Channel News Asia (CNA).
Dua robot tersebut akan melakukan patroli di Toa Payoh selama tiga minggu dalam uji coba mulai hari Ahad (5 /9) ini.

Toa Payoh dipilih karena banyak pejalan kaki dan juga banyak “perilaku tidak diinginkan” yang terdeteksi oleh pejabat publik di daerah tersebut, ungkap Tim Home Science and Technology Agency (HTX).
Setelah Xavier mendeteksi perilaku yang tidak diinginkan, ia akan mengirimkan peringatan ke pusat komando dan kontrol serta menampilkan pesan di dasbornya untuk mengedukasi publik dan mencegah perilaku tersebut. Hal itu terungkap dalam sebuah acara media di Toa Payoh Central hari ini.
Ketika Xavier menemukan seseorang merokok di area terlarang, misalnya, ia akan menampilkan pesan di dasbor interaktifnya. Selain ittu ia akan mengirimkan pesan audio untuk memberi tahu perokok agar berhenti melakukannya.
Ketika dia melihat individu berkumpul dalam kelompok lebih dari lima orang, Xavier juga mengatakan kepada mereka untuk mengikuti langkah-langkah manajemen yang aman seperti menjaga jarak satu meter dari satu sama lain.
Xavier melakukan perjalanan dengan kecepatan 5 kilometer per jam sementara rekaman video dari kameranya dikirim ke pusat komando dan kendali pada saat yang sama, memungkinkan pegawai negeri untuk memantau dan mengendalikan beberapa robot pada saat yang sama, menurut HTX.
Robot ini juga dilengkapi dengan dashboard interaktif dan petugas dapat merespon insiden di lapangan melalui interkom dua arah. Atau menggunakan pesan audio yang telah direkam sebelumnya.
Ia juga memiliki berbagai jenis sensor yang dapat membantunya bergerak di ruang publiknya sendiri sambil menghindari rintangan seperti pejalan kaki dan kendaraan di rute patrolinya. Xavier juga dilengkapi dengan kamera yang menyediakan “perekaman video 360 derajat” langsung ke pusat komando dan kendali, tambah HTX.
Robot ini dapat merekam gambar dan video di lingkungan yang redup dan gelap dengan memanfaatkan pencahayaan IR dan LED serta kamera cahaya rendah. Dengan data yang tercatat, pejabat publik dapat meninjau perilaku tersebut secara lebih efektif melalui “pemantauan dan analisis langsung”.
Mereka kemudian dapat menyebarkan sumber daya tambahan untuk menanggapi situasi di lapangan jika perlu, menurut HTX. Dengan Xavier, diperlukan lebih sedikit petugas lapangan untuk melakukan patroli sehingga meningkatkan efektivitas operasional, tambah HTX.
Robot tersebut merupakan hasil proyek bersama yang melibatkan lima lembaga – HTX, Badan Lingkungan Nasional (NEA), Otoritas Transportasi Darat (LTA), Badan Pangan Singapura (SFA) dan Dewan Perumahan dan Pengembangan (HDB). (NE