Dalam hidup ini, kerap kali seseorang hanya ingin sehat tetapi tidak siap sakit. Kala sakit akhirnya mengeluh. Penyakit memang mendatangkan kepedihan, rasa sakit, dan rasa tidak nyaman. Namun, di baliknya ada hikmah yang dapat dipetik.
Orang-orang shalih memaknai penyakit sebagai anugerah dan kasih sayang Allah kepadanya. Dengan penyakit yang dideritanya, seseorang akan semakin dekat kepada Allah SWT, serta mendapat ampunan dan dosa-dosanya berguguran. Namun, harus dihadapi dengan ikhlas, tawakkal, dan sabar. Tidak mengeluh, apalagi meronta-ronta seakan-akan menolak takdir Allah SWT.
Salah satu doa kepada orang sakit, yakni:
ﻻَ ﺑَﺄْﺱَ ﻃَﻬُﻮْﺭٌ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ
“Laa ba’-sa thahuurun Insya Allah”
Artinya: Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, insya Allah. (HR Al-Bukhari no 5656)
Di samping itu, tetap berikhtiar dengan mencari obat untuk kesembuhan, seperti mendatangi dokter atau menjalani perawatan secara medis. Medis dan dokter hanyalah ikhtiar, karena yang yang memberikan kesembuhan hanyalah Allah SWT. Jika ridha dan sabar, Allah Maha Tahu dan Maha Adil dengan segala penderitaan yang dialami seseorang yang sakit.
Sebuah hadits yang dinukil dari Kitab Riyadhush-Shalihin (taman orang-orang shalih) menunjukkan, ternyata sebuah penyakit yang mendera seseorang diberi ganjaran surga jika ia menerimanya dengan sabar. Berikut haditsnya:
Dari ‘Atha’ bin Abu Rabah, katanya: “Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan padaku: “Apakah engkau suka saya tunjukkan seorang wanita yang tergolong ahli syurga?” Saya berkata: “Baiklah.” Ia berkata lagi: “Wanita hitam itu pernah datang kepada Nabi SAW, lalu berkata: “Sesungguhnya saya ini terserang oleh penyakit ayan dan oleh sebab itu lalu saya membuka aurat tubuhku. Karenanya, haraplah Tuan (Rasulullah SAW) mendoakan untuk saya kepada Allah SWT -agar saya sembuh.”
Beliau SAW bersabda: “Jikalau engkau suka, hendaklah bersabar saja dan untukmu adalah surga, tetapi jika engkau suka, maka saya akan mendoakan untukmu kepada Allah Ta’ala agar penyakitmu itu disembuhkan oleh-Nya.”
Wanita itu lalu berkata: “Saya bersabar,” lalu katanya pula: “Sesungguhnya kerana penyakit itu, saya membuka aurat tubuh saya. Kalau begitu sudilah Tuan mendoakan saja untuk saya kepada Allah agar saya tidak sampai membuka aurat tubuh itu.” Nabi SAW lalu mendoakan untuknya – sebagaimana yang dikehendakinya itu.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari hadits di atas dapat diambil pelajaran bahwa orang sakit hendaknyalah ia bersabar atas penyakit yang dialaminya. Dengan sabar, Rasulullah SAW menyebutkan, balasannya adalah surga. (Aza)