Surat Al-Kahfi diawali dengan pujian kepada Allah Ta‘ala dan menjelaskan bahwa di antara tujuan Al-Qur’an adalah mengingatkan orang-orang yang menganggap Allah memiliki anak.
“Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang yang berkata: “Allah mengambil seorang anak.” (QS. Al-Kahfi : 4)
Beberapa pesan-pesan ayat dalam Surat Al-Kahfi adalah sesungguhnya dunia ini merupakan negeri ujian. “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al-Kahfi [18]: 7).
Karenanya, dalam ayat 28 mengingatkan agar kita tidak lalai dan tidak mengikuti hawa nafsu karena pada hakikatnya umur dunia ini sangatlah pendek di sisi Allah SWT. Harta dan anak-anak hanyalah perhiasan yang pasti hilang. “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi [18]: 46)
Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi
Banyak sekali hadits diriwayatkan mengenai keutamaan (fadilah) membaca Surat al-Kahfi, di antaranya, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Darda’ bahwa Rasulullah SAW berasabda:
“Barangsiapa yang menghafalkan sepuluh (10) ayat permulaan surat al-Kahfi, akan ia terlindung dari Dajjal.” (Shahiih Muslim no. 812) –
Dalam riwayat yang lain dengan lafazh, “Dari akhir surat Al-Kahfi.” Diriwayatkan Imam Ahmad dengan sanad yang lain dari Abu Darda’ pula, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang yang membaca sepuluh ayat terakhir dari surat al-Kahfi, maka itu merupakan perlindungan baginya dari fitnah Dajjal.”
Dalam hadits yang lain, dari Abu Sa’iid Al-Khudriy -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata, “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi sebagaimana ia diturunkan, kemudian ia menjumpai Dajjal niscaya Dajjal tidak mampu membahayakannya, atau Dajjal tidak mampu menemukannya. Dan barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi maka ia akan diliputi cahaya dari tempat ia membacanya hingga Mekkah.” (Sunan An-Nasaa’iy Al-Kubraa no. 10724)
Kemudian, dari Abu Sa’iid Al-Khudriy, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi sebagaimana ia diturunkan, maka untuknya cahaya di hari kiamat dari tempat tinggalnya hingga Makkah, dan barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari akhir surat Al-Kahfi kemudian keluarlah Dajjal, maka Dajjal tidak mampu membahayakannya. Dan barangsiapa berwudhu’ kemudian mengucapkan subhanaka Allaahumma wa bihamdika laa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik, akan dicatat pada lembaran putih kemudian (hurufnya) akan dicetak dengan alat cetak yang tidak akan rusak hingga hari kiamat.” (Al-Mustadrak 1/564)
Diriwayatkan pula Imam Ahmad dari Mu’adz bin Anas dari ayahnya yang mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi dan penutupnya, maka itu merupakan cahaya baginya dari ujung tapak kakinya hingga puncak kepalanya, dan barangsiapa membaca seluruhnya (surat al-Kahfi) ia akan merupakan cahaya baginya yang terpancar antara langit dan bumi.”
Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abi Said, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari Jumat, akan bersinar cahaya baginya selama masa dua Jumat.” (Aza)