Indonesiainside.id, Solo – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong para pelaku usaha untuk mengajukan kredit dengan bunga murah dari pemerintah. Tujuannya, agar perekonomian segera pulih akibat pandemi Covid-19.
Menurut dia, Pemerintah sudah punya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah alias supermikro. Airlangga mengatakan, untuk KUR sendiri pinjamannya bisa mencapai Rp500 juta. Bagi pelaku usaha yang mengajukan pinjaman di bawah Rp100 juta akan membayar bunga rendah.
“Tanpa agunan, bunga tiga persen dan sisanya ditanggung pemerintah,” kata Menko Airlangga di sela kunjungan di Kampung Jayengan di Kecamatan Serengan, Solo, Kamis (23/9).
Menko Airlangga mengatakan dari beberapa testimoni yang didengarnya dari para pelaku usaha di kampung tersebut, sebagian besar mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. “Hari ini saya meninjau usaha kecil dan menengah yang ada di Solo. Kami mampir saja, ada kegiatan yang dilakukan masyarakat,” katanya.
Dia mengatakan kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Kota Solo, tetapi juga daerah lain. Menurut dia, kondisi tersebut terjadi akibat pandemi Covid-19 yang mulai terjadi sejak tahun 2019.
“Sekarang dengan situasi lebih terkendali, mudah-mudahan usaha mereka bisa bangkit kembali,” katanya.
Pada kesempatan tersebut turut mendampingi Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. Mengenai kunjungan tersebut Menperin Agus Gumiwang mengatakan Airlangga Hartarto diminta menjadi pembina UMKM Usaha.
“Acara ini kick off, kegiatan perdana UMKM Usaha. Di mana teman-teman dari UMKM Usaha memulai di Solo, nanti tentu kami lihat lagi daerah mana saja,” katanya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah percepatan pemulihan dengan memanfaatkan pembiayaan berbunga murah.
“Nah ini kami percepat, kami kerja sama dengan perbankan, dari BRI, BNI. Juga untuk menyiapkan financing, pemerintah sendiri sudah menyiapkan pembiayaan dengan bunga murah. Memang masalahnya masih banyak warga yang melihat berutang itu masih menakutkan, belum nyaman berutang. Mereka belum melihat bahwa berutang bagian dari menumbuhkan ekonomi,” katanya. (Aza/Ant)