Indonesiainside.id, Jakarta – Boeing dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk membangun pesawat militer tak berawak canggih di Australia. Ini menjadi kejutan baru setelah rencana Australia membangun beberapa kapal selam nuklir dengan AS.
Perusahaan kedirgantaraan yang berbasis di Chicago mengumumkan bahwa mereka telah memilih kota Toowoomba di negara bagian Queensland, Australia, untuk memproduksi pesawat Loyal Wingman tak berawak.
Dikatakan situs di Wellcamp Aerospace and Defense, kota Australia itu akan berfungsi sebagai titik perakitan akhir untuk drone militer barunya, yang uji terbangnya selesai awal tahun ini.
Perkembangan itu terjadi setelah Boeing Australia, subdivisi terbesar Boeing di luar AS, dan Wagner Corporation Australia mencapai kesepakatan.
Menurut Scott Carpendale, direktur pelaksana Boeing Defense Australia, drone militer baru ini dirancang dan dikembangkan sepenuhnya di Australia.
Drone tempur itu dilengkapi dengan kecerdasan buatan, dirancang untuk beroperasi sebagai satu tim untuk memperluas kemampuan pesawat berawak militer lainnya.
“Pada akhirnya, ini adalah pekerjaan yang sedang berjalan selama 40 tahun ke depan,” kata ketua Wagner Corporation, John Wagner.
Perkembangan itu terjadi beberapa hari setelah AS, Inggris, dan Australia membentuk kemitraan keamanan untuk Indo-Pasifik untuk melindungi apa yang mereka sebut kepentingan bersama mereka dan membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir dan membatalkan kesepakatan kapal selam rancangan Prancis senilai $40 miliar.
Di bawah kemitraan baru, yang dikenal sebagai AUKUS, ketiga negara telah sepakat untuk meningkatkan pengembangan kemampuan bersama dan berbagi teknologi dan mendorong integrasi yang lebih dalam dari ilmu pengetahuan, teknologi, basis industri, dan rantai pasokan yang terkait dengan militer.
AUKUS membuat marah Prancis dan mendorong Paris untuk menarik duta besarnya untuk Washington dan Canberra. (Nto)