Sebagaimana dibahas sebelumnya, burung merpati tak pernah ingkar janji. Meski telah terbang jauh asal tak terkendala, dia akan kembali. Karena merpati bukan Bang Thayyib. Dia pasti pulang.
Itulah salah satu keunikan ciptaan Allah kepada burung merpati. Dia diberi petunjuk untuk membantu manusia, termasuk dalam hal berkirim surat atau pesan, dulu di masa lampau. Kini pun merpati tetap setia dengan manusia. Terlebih kepada pasangannya sendiri.
Dikisahkan dalam buku Serial Akidah dan Rukun Iman, burung merpati pandai merayu pasangannya dengan kelembutan. Dia pun akan berikhtiar membuat rumah atau sarang kala tahu pasangannya sedang hamil. Keduanya menganyam sarang dari dedaunan dan rumput dengan sisi dibuat tinggi agar telornya tidak menggelinding.
Keduanya juga saling menghangatkan untuk mengharmoniskan aroma keduanya. Apabila merpati betina merasa akan bertelor, ia buru-buru pulang ke sarangnya. Telor dijaga saling bergantian hingga menetas. Keduanya pun bekerja sama untuk menetaskan dan mengeluarkan anak dari telornya. Di saat kelahirannya, keduanya sama-sama meniupkan angin ke tenggorokan sang anak hingga temboloknya mengembang. Ini dilakukan agar sang anak dapat menelan makanan.
Kala temboloknya belum juga mengembang, merpati menyuapi anaknya dengan ludahnya yang dicapumr makanan. Seperti haknya bayi manusia, asupan makanannya pun dicari yang lembut dan lunak. Merpati tahu kapan anaknya bisa diberi makanan keras. Perlahan, sang anak pun diajari mematuk agar terbiasa dan bisa.
Di saat paru-paru sang anak sudah kuat, dia juga sudah bisa mematuk. Uniknya, jika sang anak masih minta disuapin, bapak dan ibunya juga bisa marah. Maka sang anak akan dipukul dengan caranya sendiri. Demikianlah sepasang merpati mengasuh, membesarkan, dan mengajari anaknya mandiri. Kasih sayang merpati kepada anaknya pun mulai berubah jika sang anak sudah bisa mandiri, atau cari makan sendiri.
Inilah di antara keunikan petunjuk yang dianugerahkan Allah kepada burung merpati. Meski hanya burung, tak sedikit pelajaran yang dapat dipetik berkaitan dengan keluarga dan pasangan yang harmonis. Merpati tahu kapan sang anak dilepas dan dipaksa mandiri. Namun, kesetiaan pada pasangannya tak terhingga, sehidup semati. Wallahu A’lam. (Aza/Bersambung)