Indonesiainside.id, Taipei—Taiwan mengklaim 25 pesawat militer China melintasi zona pertahanannya hari ini, hari yang sama Beijing menandai pendirian republik dan juga invasi terbesar dalam beberapa bulan. Unjuk kekuatan pada Hari Nasional China di dekat Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya, berlangsung pada minggu yang sama dengan klaim Inggris mengirim kapal perangnya ke Selat Taiwan dengan ‘niat jahat’, kutip AFP.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan telah mengeluarkan peringatan agar pesawatnya siap setelah melacak 22 jet tempur China. Pesawat, termasuk dua yang dilengkapi dengan pengebom nuklir dan satu pesawat anti-kapal selam, memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di barat daya pulau itu.
China sering mengirim pesawat militer ke zona pertahanan udara Taiwan untuk menunjukkan ketidaksenangan dan pekan lalu menerbangkan 24 pesawat ke zona tersebut setelah Taiwan mendaftar untuk bergabung dengan perjanjian perdagangan trans-Pasifik. Para pemimpin otokratis China telah bersumpah untuk merebut Taiwan dengan cara apa pun termasuk menggunakan kekuatan jika perlu.
Hal ini telah meningkatkan tekanan di Taipei sejak pemilihan Presiden Tsai Ing-wen sejak 2016, yang melihat pulau itu sebagai ‘sudah merdeka’. Tahun lalu, jet militer China mencatat 380 serangan ke zona pertahanan Taiwan, dan jumlah serangan dalam sembilan bulan pertama tahun ini telah melebihi 500.
Serangan hari Jumat adalah yang terbesar ketika 28 jet menyerbu ADIZ Taiwan pada 15 Juni. Itu terjadi setelah Inggris untuk pertama kalinya sejak 2008 mengirim kapal perangnya ke Selat Taiwan Senin lalu, dipandang sebagai langkah untuk menantang klaim Beijing atas jalur air sensitif itu, yang sebelumnya hanya digunakan oleh angkatan laut Amerika Serikat (AS).
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengutuk pelayaran itu selain mengklaim bahwa Inggris bertindak dengan ‘niat jahat untuk menyabot perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan’.Kapal perang AS secara teratur melakukan latihan ‘kebebasan navigasi’ di perairan yang memisahkan Taiwan dan China daratan, yang sering memicu reaksi marah Beijing. (NE)