Indonesiainside.id, Gorontalo – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali ke kebiasaan lamanya. Marah-marah dan emosional, sambil menunjuk-nunjuk warga saat berkunjung ke Gorontalo, Kamis (30/9/2021). Aksi tak elok oleh Mensos itu direkam dan viral di berbagai media sosial.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie tersinggung dan tak terima dengan perlakuan seorang menteri yang tak patut tersebut kepada warganya. “Bolehlah emosi tapi jangan kelakuan seperti itu dong. Itu pegawai saya meskipun dia pegawai rendahan tapi manusia juga. Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal menteri Nani Soedarsono, para Dirjen tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima,” kata Rusli Habibie setelah melihat aksi Mensos di wilayahnya tersebut lewat tayangan video di Youtube, dikutip dari situs web gorontaloprov.go.id, Sabtu (2/10).
Gubernur Rusli menilai sikap Risma tidak patut. Selain seorang ibu, Risma memegang jabatan sebagai menteri tetapi tidak bisa memberikan contoh dan teladan yang baik bagi bangsa. Contoh buruk seperti itu bukan cerminan sebagai seorang pejabat negara yang bijaksana yang cinta kepada bawahan dan rakyatnya.
“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” buka Rusli saat diwawancarai wartawan usai menghadiri acara Survei Indeks Kepuasan Masyarat Terhadap Kinerja Pemerintah bertempat di Hotel Maqna, Jumat (1/10).
Rusli mengingatkan Risma untuk menjaga sikap di depan rakyat, terlebih saat berkunjung ke kampung orang. Menunjuk nunjuk dan memarahi seorang pendamping PKH dengan emosional membuat hati Rusli sedih.
“Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalau pun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi,” katanya.
Terkait aksi Risma yang marah-marah, Gubernur Rusli memperoleh informasi belakangan. Saat itu Mensos bersama pemerintah provinsi dan kabupaten kota sedang melakukan pemadanan data. Gubernur Rusli di saat bersamaan sedang mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke Kabupaten Boalemo.
Salah satu pendamping PKH yang ditunjuk-tunjuk Risma menjelaskan ada warganya yang terdata tapi saldonya kini tidak pernah lagi terisi. Hal itu diduga membuat mantan Wali Kota Surabaya naik pitam. “Pendamping PKH itu menyampaikan kepada ibu menteri ada nama-nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” jelas Rusli.
Secara khusus, Gubernur Rusli meminta agar Presiden Jokowi mengevaluasi sikap Risma ysng dalam banyak kesempatan selalu emosional. Apalagi aksinya kadung viral dan buat heboh warga Gorontalo.
“Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di Youtube, di mana-mana karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu,” katanya. (Aza)