Indonesiainside.id
No Result
View All Result
Senin, 8 Agustus 2022
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Home
  • Populer
  • Haji 2022
  • News
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
Indonesiainside.id
Home Headline

Bukan Hoaks, Inilah Obat Pertama Untuk Covid-19 dan Sudah Terbukti

Eko Pujianto
Minggu, 03/10/2021 09:50
Molnupiravir adalah obat antiviral oral pertama untuk Covid yang hasil uji cobanya sudah dilaporkan.

Molnupiravir adalah obat antiviral oral pertama untuk Covid yang hasil uji cobanya sudah dilaporkan.

Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Indonesiainside.id, Jakarta – Sebuah obat eksperimental yang dikonsumsi pasien pengidap Covid-19 dapat mengurangi risiko rawat inap atau kematian sekitar setengahnya. Hal ini berdasarkan hasil uji klinis sementara.

Obat antivirus bernama molnupiravir itu diberikan dalam bentuk tablet dua kali sehari kepada pasien yang baru saja didiagnosis dengan Covid-19.

Produsen obat AS Merck mengatakan hasilnya sangat positif sehingga pengawas eksternal meminta agar uji coba dihentikan lebih awal.

Perusahaan itu mengatakan mereka akan mengajukan permohonan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorisation, EUA) untuk obat itu di AS dalam dua minggu ke depan.

Baca Juga:

Bagaimana Membedakan Demam Biasa, Influenza, Demam Berdarah? Lihatlah Tanda-tanda Ini!

Bupati Tangerang Akan Tuntaskan Infrastruktur yang Tertunda akibat Covid-19

Dr Anthony Fauci, kepala penasihat medis untuk Presiden AS Joe Biden, menyebut hasil ini “berita yang sangat baik”, namun meminta kehati-hatian sampai lembaga pengawas obat dan makanan AS, FDA, meninjau data dari uji klinis, seperti dilansir laman BBC News.

Jika mendapat izin dari regulator, molnupiravir akan menjadi obat antivirus pertama untuk pasien Covid-19 yang diberikan secara oral (lewat mulut).

Pil tersebut, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati influenza, dirancang untuk merusak kode genetik virus, yang mencegahnya menyebar di dalam tubuh.

Analisis terhadap 775 pasien dalam penelitian ini menemukan 7,3% dari mereka yang diberi molnupiravir dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan 14,1% pasien yang diberi plasebo. Tidak ada kematian pada kelompok yang diberi molnupiravir, tetapi delapan pasien yang diberi plasebo dalam uji coba kemudian meninggal karena Covid.
Data tersebut dipublikasikan dalam siaran pers dan melalui proses telaah sejawat atau peer-review.

Tidak seperti kebanyakan vaksin Covid, yang menargetkan protein spike di luar virus, pengobatan ini bekerja dengan menyasar enzim yang digunakan oleh virus untuk membuat salinan dirinya sendiri.

Merck, yang dikenal dengan nama MSD di Inggris, mengatakan bahwa cara kerja tersebut membuat obat ini tetap efektif dalam melawan berbagai varian baru virus yang muncul di masa depan.

Molnupiravir, tablet yang diberikan dua kali sehari, dirancang untuk mengurangi perawatan di RS dan kematian karena Covid.

Daria Hazuda, wakil presiden divisi penemuan penyakit menular Merck, mengatakan kepada BBC: “Pengobatan antivirus bagi orang-orang yang tidak divaksinasi, atau yang kurang responsif terhadap kekebalan dari vaksin, adalah alat yang sangat penting dalam membantu mengakhiri pandemi ini.”

Uji coba menunjukkan bahwa molnupiravir perlu diambil pada tahap awal penyakit, ketika gejala mulai muncul, supaya memberi efek. Studi sebelumnya pada pasien yang sudah dirawat di rumah sakit dengan Covid yang parah dihentikan setelah hasil yang mengecewakan.

Persetujuan global
Merck adalah perusahaan pertama yang melaporkan hasil uji coba obat pil untuk Covid, tetapi perusahaan lain sedang berusaha menciptakan obat serupa.

Saingan Merck di AS, Pfizer, baru-baru ini memulai uji coba tahap akhir dari dua tablet antivirus yang berbeda, sementara perusahaan Swiss, Roche, tengah mengerjakan obat yang serupa.

Merck mengatakan pihaknya berharap dapat memproduksi 10 juta program molnupiravir pada akhir 2021. Pemerintah AS telah setuju untuk membeli obat itu senilai $1,2 miliar (Rp17,1 triliun) jika mendapat persetujuan dari badan regulator, FDA.

Merck mengatakan sedang dalam negosiasi dengan negara-negara lain, termasuk Inggris, dan juga telah menyetujui kesepakatan lisensi dengan sejumlah produsen obat generik untuk memasok obat ini ke negara-negara dengan mayoritas penduduk berpenghasilan rendah dan menengah.

Prof Peter Horby, seorang ahli penyakit menular di Universitas Oxford, mengatakan: “Obat antivirus oral yang aman, terjangkau, dan efektif akan menjadi kemajuan besar dalam perang melawan Covid.

“Molnupiravir terlihat menjanjikan di laboratorium, tetapi ujian sebenarnya ialah apakah ia memberikan manfaat pada pasien. Banyak obat gagal pada titik ini, jadi hasil sementara ini sangat menggembirakan.”(BBC/Nto)

Tags: baliCovid-19PPKM DaruratPPKM MikroVaksin Boostervaksin Covid-19vaksinasiVarian DeltaWisatawan
Berita Sebelumnya

Zakat Sentris

Berita Selanjutnya

Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah Berawan

Rekomendasi Berita

Perempuan Haidh, Bisakah Mendapat Lailatul Qadar?
Headline

9 Buah Cinta kepada Allah: Ridha pada Ketetapan-Nya (1)

07/08/2022
Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini
Headline

Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini

07/08/2022
Sekda, Dirjen Bina Marga dan Warga Bersepeda Santai di Jalan Tol Serpong
Headline

Sekda, Dirjen Bina Marga dan Warga Bersepeda Santai di Jalan Tol Serpong

07/08/2022
India Kembali Buka Masjid
Headline

3 Pilar Ibadah: Cinta, Pengharapan, dan Takut

07/08/2022
Waktu Subuh, Junub dan tetap Puasa
Headline

Fikih Niat Menurut KH. Lanre Said

07/08/2022
Komandan Pasukan Elit Iran: Israel Akan Bayar Mahal Kejahatannya
Headline

Komandan Pasukan Elit Iran: Israel Akan Bayar Mahal Kejahatannya

06/08/2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

Fikih Niat Menurut KH. Lanre Said

07/08/2022 13:16

Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini

07/08/2022 17:03

Risalah

Perempuan Haidh, Bisakah Mendapat Lailatul Qadar?
Headline

9 Buah Cinta kepada Allah: Ridha pada Ketetapan-Nya (1)

07/08/2022
India Kembali Buka Masjid
Headline

3 Pilar Ibadah: Cinta, Pengharapan, dan Takut

07/08/2022
muharram
Headline

Puasa Tasu’a dan ‘Asyura pada Ahad dan Senin

06/08/2022
3 Tingkat Dibolehkan dalam Membaca Qur’an, 2 Kesalahan Bacaan yang Dilarang
Headline

Homoseks: Perbuatan Keji dan Dosa Besar

13/07/2022

Berita Terkini

Perempuan Haidh, Bisakah Mendapat Lailatul Qadar?

9 Buah Cinta kepada Allah: Ridha pada Ketetapan-Nya (1)

07/08/2022 21:44
Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini

Kembangkan Sekolah Sepak Bola, Bupati Zaki Bangun 28 Stadion Mini

07/08/2022 17:03
Sekda, Dirjen Bina Marga dan Warga Bersepeda Santai di Jalan Tol Serpong

Sekda, Dirjen Bina Marga dan Warga Bersepeda Santai di Jalan Tol Serpong

07/08/2022 15:03
India Kembali Buka Masjid

3 Pilar Ibadah: Cinta, Pengharapan, dan Takut

07/08/2022 14:54
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Media Monitoring
  • Iklan
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Indonesiainside.id

© 2022 MediatrustPR. All right reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Politik
    • Hukum
    • Humaniora
    • Internasional
    • Nusantara
  • Ekonomi
  • Metropolitan
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Tekno
  • Risalah
  • Khazanah
  • Narasi
  • Serba-serbi
    • Foto
    • Pojok
    • Infografis
    • Videografis
  • Media Monitoring
  • Berita Populer
  • Indeks Berita
  • Download Apps

© 2022 MediatrustPR. All right reserved